kamu bagaikan api unggun
kulihat kau seperti menyinari
tapi sebenarnya kau terbakar
tinggal waktu yang menentukan
apakah kamu kan jadi api atau abu
Sabtu, 13 Oktober 2012
Jumat, 28 September 2012
q n cinta
tak ada hari tanpa lukisan, tiada hari tanpa
kiasan, dan cinta yg akan jadi penunjuk arah dimana aq harus berhenti
mencari dan mengharumkan jejak langkahq
28 september 2012
hari ini
19th
ada yg berbeda
cinta
persahabatan
tawa
senyum, kata mutiara
kue
kado
dan dirayajkan jam 1 malam di burjo
bersama linda, ayu, uul, diana, dan ayankq tersayang imas arifiani binti subagyo alis imoe
thanks to all
19th
ada yg berbeda
cinta
persahabatan
tawa
senyum, kata mutiara
kue
kado
dan dirayajkan jam 1 malam di burjo
bersama linda, ayu, uul, diana, dan ayankq tersayang imas arifiani binti subagyo alis imoe
thanks to all
Kamis, 13 September 2012
14 september 2012
cahaya
mata
merah
ada juga marah
hinga biru tertinggal
menuju ke utara dan roti donat yang akhirnya terbeli
online selalu
menunggu apa yang terjadi di siang hari
mata
merah
ada juga marah
hinga biru tertinggal
menuju ke utara dan roti donat yang akhirnya terbeli
online selalu
menunggu apa yang terjadi di siang hari
Minggu, 02 September 2012
malam rindu
hari ini
ada malam rindu
ada ikatan tangan yang membelit tubuh
ada kulit merah yang saling bersntuhan dan menjulurkan ekor dalam rongga tubuh.a
ada cinta yang membumbui semua itu
namun kadang hanya sebaghai modus untuk mengumbar nafsu
ada malam rindu
ada ikatan tangan yang membelit tubuh
ada kulit merah yang saling bersntuhan dan menjulurkan ekor dalam rongga tubuh.a
ada cinta yang membumbui semua itu
namun kadang hanya sebaghai modus untuk mengumbar nafsu
Jumat, 31 Agustus 2012
gugur senja
berguguran jingga di akhir senja
tak ada keindahan yang akan hilang karena fenomena tanpa makna itu
tapi di saat itu pula
q hanya bisa berharap ini bisa q lihat lagi esok
agar q
agar dia
agar mereka
agar semua bisa memaknai arti gugur senja
tak ada keindahan yang akan hilang karena fenomena tanpa makna itu
tapi di saat itu pula
q hanya bisa berharap ini bisa q lihat lagi esok
agar q
agar dia
agar mereka
agar semua bisa memaknai arti gugur senja
kata
kata kataku adalah kata kiasan tanpa asa untuk jadi nyata
kata katamu adalah pasti untuk mencintai dan dicintai
kata kataku adalah kesenyuian yg q bawa ke dalam pelukanmu
kata katamu adalah kata yang mampu menggenggam dunia dan duniaku
kata katamu adalah pasti untuk mencintai dan dicintai
kata kataku adalah kesenyuian yg q bawa ke dalam pelukanmu
kata katamu adalah kata yang mampu menggenggam dunia dan duniaku
SESUNGGUHNYA AKU oleh Apriansyah Segara pada 28 Agustus 2012 pukul 23:07 ·
Ini aku, membara di kesunyian yang melilit
Dalam gaduh yang dipenuhi kekosongan
Hanya dalam buku, gelap menjadi terang
Aku telah memindahkan kata-kata ke dalam tubuhku
Mengisi ruang yang belum terungkap, tidak oleh apa pun
Dadaku bergemuruh, menciptakan ledakan-ledakan
Di mana sunyi menjelma sorga
Dan kabut di subuh yang baru lahir itu melenyapkan pohonan,
Padi-padi menghilang ke dalam tiada.
Aku telah tersungkur di tapal batas mimpi dan kenyataan.
Aku ingin menjadi cahaya, seperti biksu yang bercinta dengan kesunyian
Menapaki tahapan-tahapan aneh. Menjelajahi malam-malam
Yang menyerupai siang, menggenggam matahari yang lebih terang
Terang menyadarkanku dari mimpi nyata ini. Tiba-tiba aku teringat kamu, perempuanku. Teringat kesedihanmu, kemarahanmu, sabarmu, gelisahmu, resahmu, wajahmu, tabahmu, tubuhmu, aku teringat segalanya. kutatap rautmu murung dan kesepian, seperti jarum waktu yang bergetar sebelum membeku.
Jangan cemas, kesendirian adalah hakikat manusia, genggamlah tanganku, dan aku
akan mendekapmu sepanjang abad yang menanti. aku cahaya, peluklah yang erat
gelap gulitamu akan terang, wajah jelitamu dalam puisiku akan tersirat.
Kita tidak akan terbakar. Kita bersinar. Kita saling bersandar.
Genggamlah tanganku selama nyawamu memburuku,
Selama rindu membuatmu gelisah sepanjang waktu
Bukankah kita sering bertemu dalam mimpi yang berulang-ulang?
Bukankah kamu ingin menggenggamku terus-menerus?
Biarkan mimpi menjadi tempat pelepas geletar rindu kita yang belum sampai
Biar kita nikmati saja cinta yang tak pernah usai
Sesungguhnya aku di dekatmu saat kesedihanmu membiru
Sesungguhnya aku mendekapmu, saat kamu kehilangan.
Aku hanya sebagian dari pahatan-pahatan rindumu
Aku hanya sebagian kata-kata yang belum sempat kamu sampaikan.
Kini aku adalah cahaya, tercipta dari percikan cintamu
yang belum sempurna. Kelak sempurna.
Agustus, 2012
Dalam gaduh yang dipenuhi kekosongan
Hanya dalam buku, gelap menjadi terang
Aku telah memindahkan kata-kata ke dalam tubuhku
Mengisi ruang yang belum terungkap, tidak oleh apa pun
Dadaku bergemuruh, menciptakan ledakan-ledakan
Di mana sunyi menjelma sorga
Dan kabut di subuh yang baru lahir itu melenyapkan pohonan,
Padi-padi menghilang ke dalam tiada.
Aku telah tersungkur di tapal batas mimpi dan kenyataan.
Aku ingin menjadi cahaya, seperti biksu yang bercinta dengan kesunyian
Menapaki tahapan-tahapan aneh. Menjelajahi malam-malam
Yang menyerupai siang, menggenggam matahari yang lebih terang
Terang menyadarkanku dari mimpi nyata ini. Tiba-tiba aku teringat kamu, perempuanku. Teringat kesedihanmu, kemarahanmu, sabarmu, gelisahmu, resahmu, wajahmu, tabahmu, tubuhmu, aku teringat segalanya. kutatap rautmu murung dan kesepian, seperti jarum waktu yang bergetar sebelum membeku.
Jangan cemas, kesendirian adalah hakikat manusia, genggamlah tanganku, dan aku
akan mendekapmu sepanjang abad yang menanti. aku cahaya, peluklah yang erat
gelap gulitamu akan terang, wajah jelitamu dalam puisiku akan tersirat.
Kita tidak akan terbakar. Kita bersinar. Kita saling bersandar.
Genggamlah tanganku selama nyawamu memburuku,
Selama rindu membuatmu gelisah sepanjang waktu
Bukankah kita sering bertemu dalam mimpi yang berulang-ulang?
Bukankah kamu ingin menggenggamku terus-menerus?
Biarkan mimpi menjadi tempat pelepas geletar rindu kita yang belum sampai
Biar kita nikmati saja cinta yang tak pernah usai
Sesungguhnya aku di dekatmu saat kesedihanmu membiru
Sesungguhnya aku mendekapmu, saat kamu kehilangan.
Aku hanya sebagian dari pahatan-pahatan rindumu
Aku hanya sebagian kata-kata yang belum sempat kamu sampaikan.
Kini aku adalah cahaya, tercipta dari percikan cintamu
yang belum sempurna. Kelak sempurna.
Agustus, 2012
HIDUP oleh Fika Hesti WUlandari pada 31 Agustus 2012 pukul 20:07 ·
HIDUP adalah suatu tantangan yg harus dihadapi
perjuangan yg harus dimenangkan
kesusahan yg harus diatasi
rahasia yg harus digali
tragedi yg harus dialami
kegembiraan yg harus disebarkan
cinta yg harus dinikmati
tugas yg harus dilaksanakan
romantika yg harus dirangkul
resiko yg harus diambil
lagu yg harus dinyanyikan
anugerah yg harus digunakan
impian yg harus diwujudkan
perjalanan yg harus diselesaikan
janji yg harus dipenuhi
kesempatan yg harus diapaki
persoalan yg harus dipecahkan
kesulitan yg harus dikalahkan
rahmat yg harus dipelihara dan dicintai
perjuangan yg harus dimenangkan
kesusahan yg harus diatasi
rahasia yg harus digali
tragedi yg harus dialami
kegembiraan yg harus disebarkan
cinta yg harus dinikmati
tugas yg harus dilaksanakan
romantika yg harus dirangkul
resiko yg harus diambil
lagu yg harus dinyanyikan
anugerah yg harus digunakan
impian yg harus diwujudkan
perjalanan yg harus diselesaikan
janji yg harus dipenuhi
kesempatan yg harus diapaki
persoalan yg harus dipecahkan
kesulitan yg harus dikalahkan
rahmat yg harus dipelihara dan dicintai
Hubungan tanpa statusoleh Nenii Niine Naeny pada 31 Agustus 2012 pukul 22:14 ·
ini adalah sebuah hubungan yang tidak tau jluntrungnya.
sama hal nya lagu armada "mau dibawa kemana" . ya memang benar sekali tak tau mau digimanain ituhubungan, antara bermain- main dengan status, atau menuju hubungan serius.
sejatinya orang yang pedekate itu juga mengalami HTS, namanya hubungan tanpa status, dibilang teman itu dekat, dibilang pacaran juga gak ada kata jadian, tapi disitu seringkali muncul komitmen kecil, saling perhatian, dan ujung - ujunganya manggilnya sayang, saling memuji, saling terbuka, berangan2 ketika "seandainya kita pacaran gimana ya? " . wuih.... kampretlah
berawal dari kedekatan itu akhirnya kadang mengalami ketidakcocokan sehingga harus,Loe Gue end,ada lagi yang bisa jadian dah~ ya itu sudah lumrah. dan bagi yang gak cocok seringkali dah ujung- ujungnya berakhir dengan menanyakan kepastian status, mungkin bisa jadi salah satu dari mereka overprotective kadang yang saking cueknya. maklum tak ada ikatan sih jadi seenak jidatnya aja mau nglakuin apa,,,, ya setidaknya banyak belajarlah dari hal ini. :)
saatnya untuk memantaskan diri apakah kita layak untuk dicintai dia? :)
sama hal nya lagu armada "mau dibawa kemana" . ya memang benar sekali tak tau mau digimanain ituhubungan, antara bermain- main dengan status, atau menuju hubungan serius.
sejatinya orang yang pedekate itu juga mengalami HTS, namanya hubungan tanpa status, dibilang teman itu dekat, dibilang pacaran juga gak ada kata jadian, tapi disitu seringkali muncul komitmen kecil, saling perhatian, dan ujung - ujunganya manggilnya sayang, saling memuji, saling terbuka, berangan2 ketika "seandainya kita pacaran gimana ya? " . wuih.... kampretlah
berawal dari kedekatan itu akhirnya kadang mengalami ketidakcocokan sehingga harus,Loe Gue end,ada lagi yang bisa jadian dah~ ya itu sudah lumrah. dan bagi yang gak cocok seringkali dah ujung- ujungnya berakhir dengan menanyakan kepastian status, mungkin bisa jadi salah satu dari mereka overprotective kadang yang saking cueknya. maklum tak ada ikatan sih jadi seenak jidatnya aja mau nglakuin apa,,,, ya setidaknya banyak belajarlah dari hal ini. :)
saatnya untuk memantaskan diri apakah kita layak untuk dicintai dia? :)
Kamis, 30 Agustus 2012
sabtu
kenapa harus sabtu
kenapa tidak jum'at saja
kenapa tidak hari ini
mengapa kamu menunda waktu untuk bertemu dengan aku
kenapa harus sabtu
kangen
kangen kangen
kangen kangen
rindu
rindu
rindu
hanya kamu
moe moe moe moe
moe moe moe moe
moe moe moe moe
moe moe moe moe
imas imas imas
imas imas imas
imas imas imas
kenapa tidak jum'at saja
kenapa tidak hari ini
mengapa kamu menunda waktu untuk bertemu dengan aku
kenapa harus sabtu
kangen
kangen kangen
kangen kangen
rindu
rindu
rindu
hanya kamu
moe moe moe moe
moe moe moe moe
moe moe moe moe
moe moe moe moe
imas imas imas
imas imas imas
imas imas imas
kambing
putih, merah, hitam, coklat.
q tak perduli
karena cakar2 dalam perutq telah meraung hebat
ada bau darah di udara yang menghidupkan jiwa binatangku
hanya loe sate kambing
yang bisa ngobati laparq
q tak perduli
karena cakar2 dalam perutq telah meraung hebat
ada bau darah di udara yang menghidupkan jiwa binatangku
hanya loe sate kambing
yang bisa ngobati laparq
Labels:
ceritaku hari ini,
Puisi
Yogyakarta. Indonesia
Yogyakarta, Indonesia
Rabu, 22 Agustus 2012
Kamis, 10 Mei 2012
sakau
ketika q sakau
q tak takut mati
kereta yang bergerak bersama kilatpun
tak kuhiraukan walau telah dekat tubuhku yang berjalan diatas rel
namun saat kematian telah mendekat
ku dengar suaramu yg memanggil
no,no,no,no...........
q pun sadar dari sakau tuk kembali menemanimu terbang menggapai bintang
q tak takut mati
kereta yang bergerak bersama kilatpun
tak kuhiraukan walau telah dekat tubuhku yang berjalan diatas rel
namun saat kematian telah mendekat
ku dengar suaramu yg memanggil
no,no,no,no...........
q pun sadar dari sakau tuk kembali menemanimu terbang menggapai bintang
Jumat, 04 Mei 2012
29 april 2012
6.30 pagi q sudah bangun, matahari tlah bersinar tapi tak terasa panas.
q pun plang sktar jm 7 dari rmh mbahq u/ siap2 brangkat k'jogja.
mw k'jogja pa mau nglamar anak orang nich, q dsuruh bwa barang banyak bgt n bert: beras 3 kg, jeruk 8 biji (2kgan), kakao 4 biji (2kgan), nasi, 3 bungkus abon n 1 bungkus rambangan (1kgan), klau gk krena ibuq yg nyuruh bwa u/ moe, q gk mw bwa.
jm 11an q nyampe pkm fbs u/ mengikuti diskusi bersama pak suroso ( dosen super ) setelah melewati c 14 dimana anak alhuda sedang kumpul fresh semua bidang, hhe.
jm 15 meluncur k'sc u/ merayakan ultah ukm catur, ada game, video slamay ultah, bang burhan ( ngomong gk jelas di balkon ukm catur, pakai topi kayak wayang, sok idih, dengan logat gue2 gitu ) dan pak norvan ( lg direkam malah sibuk main chesscub) merupakan video terlucu.
jam 21 q akhir.a bertemu dengan moe yg baru pulang kunjungan k'ISI Solo, peluk, cium, bercinta, dsb.......
q pun plang sktar jm 7 dari rmh mbahq u/ siap2 brangkat k'jogja.
mw k'jogja pa mau nglamar anak orang nich, q dsuruh bwa barang banyak bgt n bert: beras 3 kg, jeruk 8 biji (2kgan), kakao 4 biji (2kgan), nasi, 3 bungkus abon n 1 bungkus rambangan (1kgan), klau gk krena ibuq yg nyuruh bwa u/ moe, q gk mw bwa.
jm 11an q nyampe pkm fbs u/ mengikuti diskusi bersama pak suroso ( dosen super ) setelah melewati c 14 dimana anak alhuda sedang kumpul fresh semua bidang, hhe.
jm 15 meluncur k'sc u/ merayakan ultah ukm catur, ada game, video slamay ultah, bang burhan ( ngomong gk jelas di balkon ukm catur, pakai topi kayak wayang, sok idih, dengan logat gue2 gitu ) dan pak norvan ( lg direkam malah sibuk main chesscub) merupakan video terlucu.
jam 21 q akhir.a bertemu dengan moe yg baru pulang kunjungan k'ISI Solo, peluk, cium, bercinta, dsb.......
28 April 2012
hari pertama di rumah, q mulai mencari buah2an yg diminta moe mulai dari jeruk, alpokat, sirsak, duren, kakao, salak, dll, ngidam pa ya, banyak bgt minta.a. yg q dapat cuma 4 kakao yang kudapat dengan susah payah karena tempat buah.a yang tinggi2 dan beberapa jeruk yang dipetik oleh ibu dan adikq.
hpq gk da pulsa jd q memakai hp ibuq yg pulsa.a bnyak bgt karena dikirimi kakakq. pagi sampai sore pakai hp ibuq trus termasuk saat moe dalam perjalanan k'jogja yang alhamdullilah terang gk kyak pas dia mudik. menjelang maghrib ku pergi k'candiroto untuk membelikan moe pulsa n membeli mie ayam, walau ternyata moe dach bisa beli pulsa sendiri. selepas dari candiroto, q langsung k'rumah mbahq untuk tidur disana, sempat q dicari ibuq karena gk pamit sma ibuq k'candiroto.a. jam 10an q tidur setelah sebelum.a zmzan dengan moe.
hpq gk da pulsa jd q memakai hp ibuq yg pulsa.a bnyak bgt karena dikirimi kakakq. pagi sampai sore pakai hp ibuq trus termasuk saat moe dalam perjalanan k'jogja yang alhamdullilah terang gk kyak pas dia mudik. menjelang maghrib ku pergi k'candiroto untuk membelikan moe pulsa n membeli mie ayam, walau ternyata moe dach bisa beli pulsa sendiri. selepas dari candiroto, q langsung k'rumah mbahq untuk tidur disana, sempat q dicari ibuq karena gk pamit sma ibuq k'candiroto.a. jam 10an q tidur setelah sebelum.a zmzan dengan moe.
Senin, 30 April 2012
27 April 2012
pagi hari ada makul p.pancasila yg makalah.a sampai sekarang belum q selesaikan.
b.ing kembali dibtalkan jam 13.00 karena bu pangesti ada acara.
sebelum pulkam q tutorial lanjut sendirian dengan m.hasan, disitu q diajak menjadi tutor dan mengaku kalu punya pacar.
sekitar jam 14.22 ku berangkat pulkam k'tmg.
jam 15.32 q sholat ashar d'masjid alun2 magelang.
tepat maghrib q sampai d'rumah, perjalan kali ini agak lama karena mendung, q tidak bisa berjalan cepat karena pandangan kurang saat mendung.
seperti biasa q zmz panjang lebar dengan moe walau menggunakan hp ibuq karena pulsaq habis, jam 21.00 ku sudah tidur karena kecapean dan dingin.
jam 1 dini hari q bangun dan zmz lagi dengan moe untuk mempertanyakan 3 sifat dia dalam pacaran yang kutemukan d'hp ibuq berdasarkan tanggal lahir yang q bilang q dapat dari tmnq, hhe. 3 sifat itu adlah cuek, cper dan setia.
b.ing kembali dibtalkan jam 13.00 karena bu pangesti ada acara.
sebelum pulkam q tutorial lanjut sendirian dengan m.hasan, disitu q diajak menjadi tutor dan mengaku kalu punya pacar.
sekitar jam 14.22 ku berangkat pulkam k'tmg.
jam 15.32 q sholat ashar d'masjid alun2 magelang.
tepat maghrib q sampai d'rumah, perjalan kali ini agak lama karena mendung, q tidak bisa berjalan cepat karena pandangan kurang saat mendung.
seperti biasa q zmz panjang lebar dengan moe walau menggunakan hp ibuq karena pulsaq habis, jam 21.00 ku sudah tidur karena kecapean dan dingin.
jam 1 dini hari q bangun dan zmz lagi dengan moe untuk mempertanyakan 3 sifat dia dalam pacaran yang kutemukan d'hp ibuq berdasarkan tanggal lahir yang q bilang q dapat dari tmnq, hhe. 3 sifat itu adlah cuek, cper dan setia.
Kamis, 26 April 2012
26 April 2012
b.ing kembali kosong tapi diganti jum'at jam 13.00, smpet kaget d'zmz bu pangesti.
makul manajemen pendidikan berbeda dari hari kemarin.
seperti biasa ku terlambat dan sesgara mungkin iseng nyari bahan untuk bertanya dan akhirnya dapat pertanyaan tentang asas kebebaan bekerja.
lucunya ketika tiba2 dosennya nyuruh mahasiswa.a untuk mengeluarkan secarik kertas kecuali yang presentasi n yang udah nanya termasuk aku.
ternyata mereka disuruh buat pertanyaan tentang apa yang telah dipresentasikan tanpa membuka buku dan menjawab pertanyaan yang diajukan teman yang lain, mereka sempet iri ketika ku tertawa sendiri, hhe.
kemudian teman yang lain lagi disuruh menilai pertanyaan dan jawaban temannya dengan alasan mengapa ngasih nilai segitu. baru ku sadar ketika ku zmz dg moe ada unsur kesombongan yang ada setelah moe mengingatkan.
jam 13.00 moe brangkat pulkam k'pati dari janti. perjalan k'solo ditempuh dengan waktu 2 jam, sampai disana dia kehujanan n basah semua padahal dia gk bawa baju ganti. sampai di purwodadi dia kehabisan bis n terpaksa harus dengan biaya 50 rb karena jalan yang ditempuh hari naik turun gunung, karena uang.a tinggal 20 rb q transfer uang 50 rb lewat atm. tulang belakang.a linu karena kedinginan padahal dia punya penyakit flu tulang.
sekitar jam 21.00 dia sampai di rumah.a, dalam perjalanan kami membahas sebuah gambar yang syarat konyroversi dan ku yakin bukan dia yang gambar.
makul manajemen pendidikan berbeda dari hari kemarin.
seperti biasa ku terlambat dan sesgara mungkin iseng nyari bahan untuk bertanya dan akhirnya dapat pertanyaan tentang asas kebebaan bekerja.
lucunya ketika tiba2 dosennya nyuruh mahasiswa.a untuk mengeluarkan secarik kertas kecuali yang presentasi n yang udah nanya termasuk aku.
ternyata mereka disuruh buat pertanyaan tentang apa yang telah dipresentasikan tanpa membuka buku dan menjawab pertanyaan yang diajukan teman yang lain, mereka sempet iri ketika ku tertawa sendiri, hhe.
kemudian teman yang lain lagi disuruh menilai pertanyaan dan jawaban temannya dengan alasan mengapa ngasih nilai segitu. baru ku sadar ketika ku zmz dg moe ada unsur kesombongan yang ada setelah moe mengingatkan.
jam 13.00 moe brangkat pulkam k'pati dari janti. perjalan k'solo ditempuh dengan waktu 2 jam, sampai disana dia kehujanan n basah semua padahal dia gk bawa baju ganti. sampai di purwodadi dia kehabisan bis n terpaksa harus dengan biaya 50 rb karena jalan yang ditempuh hari naik turun gunung, karena uang.a tinggal 20 rb q transfer uang 50 rb lewat atm. tulang belakang.a linu karena kedinginan padahal dia punya penyakit flu tulang.
sekitar jam 21.00 dia sampai di rumah.a, dalam perjalanan kami membahas sebuah gambar yang syarat konyroversi dan ku yakin bukan dia yang gambar.
Senin, 23 April 2012
Sajak Yang Tertinggal Pada 311 by Muhamad arif wibowo
Sajak yang tertinggal pada ruang itu
adalah seraut kenangan yang mengisi
kursi-kursi setiap sudutnya
juga, lembaran-lembaran kertas
yang dibiarkan terbuka di atasnya
Pernah kutanya pada salah satu jendela
mengenai sajakku yang tertinggal itu
--Jendela yang menghubungkan kita
:pada lapangan basket, lapangan bola, dan
kolam renang para penikmat olahraga--
Tapi, katanya.
ia tidak tahu dimana sajakku yang tertinggal itu
Juga kupernah bertanya pada angin
tapi, katanya.
ia tidak melihat sajakku.
Padahal ia sudah mencarinya
dengan menggeretapkan atap-atap ruangan itu
Sajakku masih tertinggal pada ruangan itu
Sedang aku, akan terus mengingatnya
pada sudut ruang yang mana
tempatku menulis sajak
Minggu, 22 April 2012
21 April 2012
hari ini kulancar mengendarai motor moe untuk mengantarnya k'dokter THT pak ketut d'dekat pasar hewan dekat kraton jogja. 80 rb cuy.............
22 April 2012
pagi sampai siang hanya bingung mengerjakan tugas dan melihat moe yang sakit telinganya
Rabu, 18 April 2012
18 April 2012
seperti biasa, rabu di isi dengan makul fonologo dan sejarah sastra indonesia yang sama2 tidak ku pahami. Namun hari ini waktu seperti cepat berlalu karena bu siti maslakhah datang terlambat dan sejarah sastra di isi dengan banyak cerita oleh pak nurhadi.
Habis kul, q mengantar bang burhan ke pemprov percasi sleman untuk mengantarkan surat permintaan wasit dan peralatan catur. q kira penrjalanan akan berjalan mulus, ternyata terjadi kebingungan dalam mncari tempat pemprov percasi berada, saat itu hpq mati padahal sedang zmzan dengan moe. Menurut intruksi dari orang2 ukmc yang menyesatkan, tempat.a ada di jakal km 6 dkat lapangan dan berada di gang rumah mantan calon bupati sleman. Setelah menelpon alah satu pengurus percaasi yang bernama pak parman, lokasi.a berada di jakal km 12.5 dekat toko cokali. karena benin motorq yang tidak cukup, maka kami kembali k'ukm dulu untuk mengambil motor bang burhan.
Pencarian episode keduapun dimulai. Secepat kilat kami menuju k'jakal km 12.5 sesuai intruki pak parman. Ada sedikit kendala dengan sulitnya mencari toko cokali sam,pai keblabasan sampai km 13. Atas bantuan seorang montir bengkel, kami menemukan toko cokali. Kami diantar k'rumah pak parman oleh seorang tukang ojek yang diutus pak parman untuk mengantr kami k'rumahnya. Kami disambut dengan baik oleh pak parman dan bu parman. setelah berbincang bincang kamipun mohon pamit.
Sebelum k'ukmc, kami mampir dulu k'kost bang burhan untuk mengambil laptop.a. baru q tau bahwa bang burhan kost di sebuah pondok pesantran bernam tablig musawaroh di padukuhan gandok dekat FT. sampai d'ukmc, ternyata waktu telah menunjukkan jam 15.23 padalal q berjanji bertemu moe jam 3. karena hujan q menunda kebrangkatanq k'kost.a moe d'janti. setelah ku lihat moe kesal padfaq lewat zmz, q nekat menerjang hujan untuk.a. baru sampai lantai satu untuk memakai jas hujn, ternyata hujan telah berhenti berganti cahaya yang mengiringi langkahq.
moe ketika d'kost kulihat tiduran dan gk perduli atas kdatanganku, Setelah q tidur disampingnya ternyata dia mau nyentuh aku juga walau wajahnya masih terlihat kesal.sore.a, kami masak nasi dan membeli lauk banyak sekali sampai aku kekenyangan. saat makan aku dijejai teong oleh moe padahal dia sudah tau q gk suka dengan terong. malam hari.a q bantu moe membuat tugas nirmana dengan kawat striming, q twrtawa saat moe kelihatan emoi arena dia salah memotong kawat treming.a.
Habis kul, q mengantar bang burhan ke pemprov percasi sleman untuk mengantarkan surat permintaan wasit dan peralatan catur. q kira penrjalanan akan berjalan mulus, ternyata terjadi kebingungan dalam mncari tempat pemprov percasi berada, saat itu hpq mati padahal sedang zmzan dengan moe. Menurut intruksi dari orang2 ukmc yang menyesatkan, tempat.a ada di jakal km 6 dkat lapangan dan berada di gang rumah mantan calon bupati sleman. Setelah menelpon alah satu pengurus percaasi yang bernama pak parman, lokasi.a berada di jakal km 12.5 dekat toko cokali. karena benin motorq yang tidak cukup, maka kami kembali k'ukm dulu untuk mengambil motor bang burhan.
Pencarian episode keduapun dimulai. Secepat kilat kami menuju k'jakal km 12.5 sesuai intruki pak parman. Ada sedikit kendala dengan sulitnya mencari toko cokali sam,pai keblabasan sampai km 13. Atas bantuan seorang montir bengkel, kami menemukan toko cokali. Kami diantar k'rumah pak parman oleh seorang tukang ojek yang diutus pak parman untuk mengantr kami k'rumahnya. Kami disambut dengan baik oleh pak parman dan bu parman. setelah berbincang bincang kamipun mohon pamit.
Sebelum k'ukmc, kami mampir dulu k'kost bang burhan untuk mengambil laptop.a. baru q tau bahwa bang burhan kost di sebuah pondok pesantran bernam tablig musawaroh di padukuhan gandok dekat FT. sampai d'ukmc, ternyata waktu telah menunjukkan jam 15.23 padalal q berjanji bertemu moe jam 3. karena hujan q menunda kebrangkatanq k'kost.a moe d'janti. setelah ku lihat moe kesal padfaq lewat zmz, q nekat menerjang hujan untuk.a. baru sampai lantai satu untuk memakai jas hujn, ternyata hujan telah berhenti berganti cahaya yang mengiringi langkahq.
moe ketika d'kost kulihat tiduran dan gk perduli atas kdatanganku, Setelah q tidur disampingnya ternyata dia mau nyentuh aku juga walau wajahnya masih terlihat kesal.sore.a, kami masak nasi dan membeli lauk banyak sekali sampai aku kekenyangan. saat makan aku dijejai teong oleh moe padahal dia sudah tau q gk suka dengan terong. malam hari.a q bantu moe membuat tugas nirmana dengan kawat striming, q twrtawa saat moe kelihatan emoi arena dia salah memotong kawat treming.a.
Selasa, 17 April 2012
jantung
aku berdetak
aku menderu dengan kencang saat kau sentuh aku
kualirkan virus cinta yang kau infeksikan
kurekatkan jiwa dalam tubuh kekasihmu
ku tempat menaruh cintamu yang terus diterpa badai
ku kan selalu menenamani kekasihmu.sampai dia hembukan nafas terakhirnya di pangkuanmu
aku menderu dengan kencang saat kau sentuh aku
kualirkan virus cinta yang kau infeksikan
kurekatkan jiwa dalam tubuh kekasihmu
ku tempat menaruh cintamu yang terus diterpa badai
ku kan selalu menenamani kekasihmu.sampai dia hembukan nafas terakhirnya di pangkuanmu
Sabtu, 14 April 2012
14 April 2012
semakin melayang dengan mencium buah dada.a dan dia melihat pusakaku dengan jelas
malming di bukit bintang tidak seseru yang dibayangkan karena bising dan silaunya lampu dari mobil yang lewat yang tidak bisa diterima moe padahal pemandangan.a indah
malming di bukit bintang tidak seseru yang dibayangkan karena bising dan silaunya lampu dari mobil yang lewat yang tidak bisa diterima moe padahal pemandangan.a indah
Jumat, 13 April 2012
12 April 2012
maaf jika itu terlarang pa lagi dalm puasamu
desahan tanpa darah di malam hari sampai kakakmu klaparan
membuat dia jengkel karena membuka foto mantan.a
tak bisa ku obati dengan dengan melihat grend fredly d'SADAR
ku kira besok dach gk jengkel lg
desahan tanpa darah di malam hari sampai kakakmu klaparan
membuat dia jengkel karena membuka foto mantan.a
tak bisa ku obati dengan dengan melihat grend fredly d'SADAR
ku kira besok dach gk jengkel lg
13 april 2012
hari ini ku awali dengan kesiangan secara sengaja karena belum membuat makalah pendidikan pancasila
habis jum'atan langsung tutorial lanjut bersama m.hasan dan tofah.
membahas konser amal untuk somalia, sedikit kaget kita membahas pernikahan setelah lulus kuliah.
mampir k'ukm bntar, beres ukm dan gondol jurnal untuk dibawa k'kost ats printah bang burhan.
mw k'pkm untuk kumpul aksara, ternyata d'dpan pkm da acara, mlipir dlu k'warnet
habis jum'atan langsung tutorial lanjut bersama m.hasan dan tofah.
membahas konser amal untuk somalia, sedikit kaget kita membahas pernikahan setelah lulus kuliah.
mampir k'ukm bntar, beres ukm dan gondol jurnal untuk dibawa k'kost ats printah bang burhan.
mw k'pkm untuk kumpul aksara, ternyata d'dpan pkm da acara, mlipir dlu k'warnet
Selasa, 10 April 2012
ramai
sesak ruangan sempit ini
karena ramai akan semut yang bergerombol mencari warna hitam dan putih
karena ramai akan semut yang bergerombol mencari warna hitam dan putih
Senin, 09 April 2012
asap
membumbung tinggi dan merusak bumi
menghembus di udara dan menyiksa dada
membelah debu jalanan dan diantara partikelnya membunuh nurani
hitam dan tak bisa ku sentuh
menghembus di udara dan menyiksa dada
membelah debu jalanan dan diantara partikelnya membunuh nurani
hitam dan tak bisa ku sentuh
Putih
selintas tak terlihat indah
namun menyilaukan dan membias menjadi pelangi bersama hitamnya awan
namun menyilaukan dan membias menjadi pelangi bersama hitamnya awan
10 April 2012
hari ini dimulai dengan aku tidak boleh masuk kul filsafat gara terlam bat lebih dari 20 menit kata bu zuychdi padahal baru 12 menit.
b.ing ditunda minggu depan jadwal penggantinya karena bu pangesti ada pengujian skripsi.
kutelat kuliah menyimak dan setelah menghamburkan debu jalanan, trnyata dosen.a sudah balik padahal ku takut dimarahi teman2 karena tugas silabus.a ada di tanganku.
hari ini libur jadi.a.
jam 13.00 futsalan bersama anak kela N PBSI di nect 2 samirono, satu gol tercipta dari kakiku setelah menendang perut arif. terjadi keluncuan saat toriq menghindari tendangan ke gawang padahal dia jadi kiper sementara, skor akhir 7-9
imoe sore ini pusing lagi dan tidur
mau rapat uny cup d'ukmc tapi dach ramai bgt d'ruangan.a, makan dululach bersama damar di borjo belakang sc.
b.ing ditunda minggu depan jadwal penggantinya karena bu pangesti ada pengujian skripsi.
kutelat kuliah menyimak dan setelah menghamburkan debu jalanan, trnyata dosen.a sudah balik padahal ku takut dimarahi teman2 karena tugas silabus.a ada di tanganku.
hari ini libur jadi.a.
jam 13.00 futsalan bersama anak kela N PBSI di nect 2 samirono, satu gol tercipta dari kakiku setelah menendang perut arif. terjadi keluncuan saat toriq menghindari tendangan ke gawang padahal dia jadi kiper sementara, skor akhir 7-9
imoe sore ini pusing lagi dan tidur
mau rapat uny cup d'ukmc tapi dach ramai bgt d'ruangan.a, makan dululach bersama damar di borjo belakang sc.
darimana cahaya kebenaran itu? by igun iguana
SUNYI menemani nafsu yang mencoba sembunyi
Gelap membantunya untuk lebih bersembunyi
Menyulitkanku untuk mencari
Di mana kebenaran singgah
Di mana kebenaran singgah
Di mana jiwa-jiwa yang benar-benar menuntunku ke jalan
lurus
Ketika bintang-bintang mencoba merayu
Binatang malam mengajakku bermalam di pepohonan rindang.
Selalu ada pilihan untuk sebuah tujuan,
Selalu ada kebimbangan sebelum kepastian.
Mengapa kebenaran selalu sulit untuk didekati
Seperti,
Seperti,
kutub yang sama saling berjumpa maka akan sulit untuk mendekatkannya
Padahal dia suci, indah, dan membahagiakan
Padahal dia suci, indah, dan membahagiakan
Aku bosan dengan kekotoran jiwaku
Aku ingin segera pagi
Segera kupanggil sang mentari untuk
mencari nafsu yang bersembunyi
Aku ingin cahayanya menjaga nafsuku
Menjadi penerang jiwa-jiwa yang gelap.
Aku ingin cahayanya menjaga nafsuku
Menjadi penerang jiwa-jiwa yang gelap.
Sampai pada akhirnya aku terbangun
lalu, kalbuku berbisik,
lalu, kalbuku berbisik,
"Bukankah dibalik dunia ada zat maha kuasa?"
Lantas tak pantas aku memilih jalan dan hukum selain
agama yang diturunkan-Nya.
hitam
mungkin ini hidupku
tak ada warna lain
hanya putih yang merubahnya jadi abu-abu
hanya cahaya darinya yang terangi jalan hidupku
hijau
dia memanggilku
dia selalu menantiku
disaat panas merongrong udara yang kering
dia terbang melayang di udara
dia menentramkan mataku
ketika cahaya mentari bertarung dengan kegelapan mendung
dia menyelimutiku
dia di memayungi tubuhku
waktu jiwa telah dipisahkan dengan raga
dia selalu menantiku
disaat panas merongrong udara yang kering
dia terbang melayang di udara
dia menentramkan mataku
ketika cahaya mentari bertarung dengan kegelapan mendung
dia menyelimutiku
dia di memayungi tubuhku
waktu jiwa telah dipisahkan dengan raga
9 April 2012
seperti senin2 sebelumnya, rasa ngantuk masih menyelimuti karena tadi malam menemani moe
hanya 2 pertanyaan tentang herpes dan tindakan komnas perlindungan anak untuk mengatasi dampak seks bebas
tugas menyimak bertambah lagi setelah menyimak lagu pecundang endank soekamti dikumpulkan. 2 minggu harus mengumpulkan tugas menyimak film lalu besok membawa silabus mendengarkan kelas 2 SMA yang memfotocopy dari vita
masih menunggu moe yang mau k'kostq di ukm catur sambil ngopi dan kipasan di tengah jogja yang panas.
setelah q tunggu zmz dari.a, ternyata dia sudah pulang karena tidak menemukan motorku d'kostq
latihan rutin bersama bang arif dan pak norvan, choiru.
untung masih d'ukmc, ternyata wikan ultah n dapat kejutan berupa kue ulang tahun dari neni, suci, ismi, dan arina.
k'kost ryan, ternyata dia sedang d'congcat dan ku harus menunggu sambil ol dan zmzan dg moe yg lg pusing sehingga dia tidak jadi mengarang cerita dalam b.ing.
sudah jam 12 akupun tidur dengan kemenangan besar d'texa holden poxer ketika ol d'warnet dekat kot ryan
hanya 2 pertanyaan tentang herpes dan tindakan komnas perlindungan anak untuk mengatasi dampak seks bebas
tugas menyimak bertambah lagi setelah menyimak lagu pecundang endank soekamti dikumpulkan. 2 minggu harus mengumpulkan tugas menyimak film lalu besok membawa silabus mendengarkan kelas 2 SMA yang memfotocopy dari vita
masih menunggu moe yang mau k'kostq di ukm catur sambil ngopi dan kipasan di tengah jogja yang panas.
setelah q tunggu zmz dari.a, ternyata dia sudah pulang karena tidak menemukan motorku d'kostq
latihan rutin bersama bang arif dan pak norvan, choiru.
untung masih d'ukmc, ternyata wikan ultah n dapat kejutan berupa kue ulang tahun dari neni, suci, ismi, dan arina.
k'kost ryan, ternyata dia sedang d'congcat dan ku harus menunggu sambil ol dan zmzan dg moe yg lg pusing sehingga dia tidak jadi mengarang cerita dalam b.ing.
sudah jam 12 akupun tidur dengan kemenangan besar d'texa holden poxer ketika ol d'warnet dekat kot ryan
Kamis, 05 April 2012
Dingin malam
dingin selimuti tubuhku
tidak ada kehangatan yang ku dapat dari peluknya
walau mentari telah sinariku seharian dengan sedikit dipotong hujan di sore hari
kehangatan peluknya tidak ada yang menggantikan
dingin selimuti tubuhku malam ini
dan ku tak tau apakah mentari sempat hangatkan tuibuhku di pagi hari
tidak ada kehangatan yang ku dapat dari peluknya
walau mentari telah sinariku seharian dengan sedikit dipotong hujan di sore hari
kehangatan peluknya tidak ada yang menggantikan
dingin selimuti tubuhku malam ini
dan ku tak tau apakah mentari sempat hangatkan tuibuhku di pagi hari
Rabu, 04 April 2012
----- YA ALLAH, AKU MALU ---- by Noe Ksatria Bersupra Item
assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarokatuh
Bismillahirrahmanirrahim…
Setiap hari kulewati seperti biasanya. Tanpa pernah merasa kekurangan. Kekurangan hal yang sebenarnya kubutuhkan. Tanpa pernah merasa bahwa aku membutuhkan sesuatu. Sesuatu yang dapat menimbulkan perubahan. Perubahan hebat dalam diriku. Aku tak pernah sadar bahwa selama ini aku terlalu terlena dalam buaian kebiasaan, kebiasaan yang sebenarnya banyak menjerumuskan. Bermalas-malasan, tidak pernah merasa kekosongan, tidak mempunyai perencanaan, dan semua kebiasaan yang tak pernah ada perubahan.
Saat aku terbangun di pagi hari karena lantunan adzan Shubuh, seringkalinya diriku menanti-nanti panggilan cinta-Nya padaku. Tak jarang aku mengakhirkan waktu bercinta dengan-Nya yang hanya sebentar itu. Hingga ku lakukan dua raka’at yang berharga untuk memulai hariku itu bersamaan dengan munculnya sinar sang surya dari arah timur. Aku tak pernah sadar bahwa bagaimana aku akan menjalani hari penuh berkah bila aku telah mengawalinya dengan sebuah dosa besar.
Saat sepertiga malam yang seharusnya menjadi amalan sunnah yang sering kulakukan, tak jarang aku malah asyik merajut mimpi-mimpi. Padahal Dia dengan setianya menantiku untuk mendengarkan segala peluh dan pintaku. Aku tak pernah sadar bahwa sebaik-baik waktuku untuk memunajatkan doa pada-Nya adalah saat sepertiga malam itu. Waktu yang hanya ada aku dan Dia saja.
Saat aku akan memulai aktivitasku di pagi hari, tak jarang aku meninggalkan raga ini bergerak sebelum menghirup sarapan jiwa dari nikmatnya sholat Dhuha. Sarapan pagi bagi jasad ini lebih aku pentingkan dengan alasan perlunya kalori yang cukup banyak untuk menjalani aktivitasku yang memang cukup padat itu. Aku tak pernah sadar bahwa ternyata jiwaku membutuhkan santapan rohani berkalori tinggi untuk metabolisme pemikiran dan perasaanku. Sebelum aku pergi untuk beraktivitas, seringkali aku tak sempat meluangkan waktu membaca Al-matsurat pagi yang hanya sebentar itu. Update status dan melihat notification di facebook lebih aku pentingkan daripada hal itu. Padahal waktu yang kubuang tidaklah sedikit untuk melakukannya, bahkan hampir di setiap waktu luangku. Aku tak pernah sadar bahwa doa yang dianjurkan Rasulullah itu merupakan pelindung bagiku menjalani hari-hari yang mungkin akan terasa berat untukku.
Ketika mentari menunjukkan keangkuhannya dengan berada di puncak kepala, tak jarang aku mengakhirkan waktu panggilan Dzuhur. Dengan alasan menyelesaikan pekerjaan yang tanggung tinggal sedikit lagi itu, aku mengakhirkan waktu bercinta dengan-Nya lagi. Jangankan untuk sunnah qobla dan ba’da dzuhur, berdoa pun begitu seperlunya saja kulakukan, karena ternyata sebentar lagi adzan Ashar berkumandang. Aku tak pernah sadar bahwa Dia telah mem-plot waktu untuk bercinta dengan-Nya dengan begitu baiknya.
Saat adzan Maghrib berkumandang tak jarang juga aku mengakhirkan waktu bercinta dengan-Nya untuk menutup hari itu. Sering kali aku bergegas melakukannya dengan secepat kilat karena perutku yang keroncongan lebih penting bagiku. Aku tak pernah sadar bahwa di antara waktu Maghrib dan Isya yang begitu singkat itu sebaiknya aku menikmati lantunan dzikir dan tilawahku, yang sangat jarang kulakukan itu.
Ketika adzan Isya berkumandang, sering kali aku merasa tanggung untuk meninggalkan tontonan televisi dan canda tawa bersama teman-teman. Bahkan pada saat-saat itu sebenarnya bisa aku pergunakan untuk mendengar radio Islami, membaca buku Islami, atau bahkan menulis tulisan hikmah yang bermanfaat bagi saudara muslimku. Aku tak pernah sadar bahwa begitu banyak waktu yang telah kusia-siakan selama ini, hingga selalu saja mengharapkan manfaat adanya orang lain untuk diriku, tanpa pernah mengevaluasi apa manfaat diriku untuk orang lain.
Waktu tidur pun telah tiba. Rasa ngantuk yang menjalari mataku berbaur dengan otakku yang mulai kelelahan karena beraktivitas seharian. Aku langsung merebahkan tubuhku ke tempat tidur. Aku biarkan tubuhku terlelap tanpa disucikan terlebih dahulu dengan air wudhu. Jangankan untuk itu, tak jarang aku lupa membaca doa sebelum tidur, apalagi kalau harus membaca beberapa surat-surat pendek Al-Qur’an terlebih dahulu. Aku tak pernah sadar bahwa tak ada yang dapat menjamin bahwa aku dapat bangun kembali esok hari.
Setelah itu terjadi, barulah aku sadar bahwa waktuku ternyata tidaklah banyak. Malaikat izrail tengah bersiap kapan saja dan dimana saja untuk mengambil nyawaku, bila waktuku telah tiba. Aku tak mau baru saat itu aku tersadar bahwa aku telah banyak menabung dosa untuk akhiratku. Aku tak mau saat itu aku mendengar bahwa aku telah terlambat untuk menebus semua dosa-dosaku. Aku tak mau baru saat itu aku tersadar bahwa amalanku tidaklah cukup untuk membuatku berbangga menghadap Rabb-ku.
Rabb… Aku sering tak tahu diri Aku sering tak tahu malu Aku malu pada-Mu
Rabb… Aku sering keliru Aku sering terlupa Aku melupakan-Mu
Rabb… Hidayah-Mu adalah penerangku Mahabbah-Mu adalah kesetiaanku Izzah-Mu adalah kekuatanku
Rabb… Jangan pernah berpaling dariku
wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarokatuh
Bismillahirrahmanirrahim…
Setiap hari kulewati seperti biasanya. Tanpa pernah merasa kekurangan. Kekurangan hal yang sebenarnya kubutuhkan. Tanpa pernah merasa bahwa aku membutuhkan sesuatu. Sesuatu yang dapat menimbulkan perubahan. Perubahan hebat dalam diriku. Aku tak pernah sadar bahwa selama ini aku terlalu terlena dalam buaian kebiasaan, kebiasaan yang sebenarnya banyak menjerumuskan. Bermalas-malasan, tidak pernah merasa kekosongan, tidak mempunyai perencanaan, dan semua kebiasaan yang tak pernah ada perubahan.
Saat aku terbangun di pagi hari karena lantunan adzan Shubuh, seringkalinya diriku menanti-nanti panggilan cinta-Nya padaku. Tak jarang aku mengakhirkan waktu bercinta dengan-Nya yang hanya sebentar itu. Hingga ku lakukan dua raka’at yang berharga untuk memulai hariku itu bersamaan dengan munculnya sinar sang surya dari arah timur. Aku tak pernah sadar bahwa bagaimana aku akan menjalani hari penuh berkah bila aku telah mengawalinya dengan sebuah dosa besar.
Saat sepertiga malam yang seharusnya menjadi amalan sunnah yang sering kulakukan, tak jarang aku malah asyik merajut mimpi-mimpi. Padahal Dia dengan setianya menantiku untuk mendengarkan segala peluh dan pintaku. Aku tak pernah sadar bahwa sebaik-baik waktuku untuk memunajatkan doa pada-Nya adalah saat sepertiga malam itu. Waktu yang hanya ada aku dan Dia saja.
Saat aku akan memulai aktivitasku di pagi hari, tak jarang aku meninggalkan raga ini bergerak sebelum menghirup sarapan jiwa dari nikmatnya sholat Dhuha. Sarapan pagi bagi jasad ini lebih aku pentingkan dengan alasan perlunya kalori yang cukup banyak untuk menjalani aktivitasku yang memang cukup padat itu. Aku tak pernah sadar bahwa ternyata jiwaku membutuhkan santapan rohani berkalori tinggi untuk metabolisme pemikiran dan perasaanku. Sebelum aku pergi untuk beraktivitas, seringkali aku tak sempat meluangkan waktu membaca Al-matsurat pagi yang hanya sebentar itu. Update status dan melihat notification di facebook lebih aku pentingkan daripada hal itu. Padahal waktu yang kubuang tidaklah sedikit untuk melakukannya, bahkan hampir di setiap waktu luangku. Aku tak pernah sadar bahwa doa yang dianjurkan Rasulullah itu merupakan pelindung bagiku menjalani hari-hari yang mungkin akan terasa berat untukku.
Ketika mentari menunjukkan keangkuhannya dengan berada di puncak kepala, tak jarang aku mengakhirkan waktu panggilan Dzuhur. Dengan alasan menyelesaikan pekerjaan yang tanggung tinggal sedikit lagi itu, aku mengakhirkan waktu bercinta dengan-Nya lagi. Jangankan untuk sunnah qobla dan ba’da dzuhur, berdoa pun begitu seperlunya saja kulakukan, karena ternyata sebentar lagi adzan Ashar berkumandang. Aku tak pernah sadar bahwa Dia telah mem-plot waktu untuk bercinta dengan-Nya dengan begitu baiknya.
Saat adzan Maghrib berkumandang tak jarang juga aku mengakhirkan waktu bercinta dengan-Nya untuk menutup hari itu. Sering kali aku bergegas melakukannya dengan secepat kilat karena perutku yang keroncongan lebih penting bagiku. Aku tak pernah sadar bahwa di antara waktu Maghrib dan Isya yang begitu singkat itu sebaiknya aku menikmati lantunan dzikir dan tilawahku, yang sangat jarang kulakukan itu.
Ketika adzan Isya berkumandang, sering kali aku merasa tanggung untuk meninggalkan tontonan televisi dan canda tawa bersama teman-teman. Bahkan pada saat-saat itu sebenarnya bisa aku pergunakan untuk mendengar radio Islami, membaca buku Islami, atau bahkan menulis tulisan hikmah yang bermanfaat bagi saudara muslimku. Aku tak pernah sadar bahwa begitu banyak waktu yang telah kusia-siakan selama ini, hingga selalu saja mengharapkan manfaat adanya orang lain untuk diriku, tanpa pernah mengevaluasi apa manfaat diriku untuk orang lain.
Waktu tidur pun telah tiba. Rasa ngantuk yang menjalari mataku berbaur dengan otakku yang mulai kelelahan karena beraktivitas seharian. Aku langsung merebahkan tubuhku ke tempat tidur. Aku biarkan tubuhku terlelap tanpa disucikan terlebih dahulu dengan air wudhu. Jangankan untuk itu, tak jarang aku lupa membaca doa sebelum tidur, apalagi kalau harus membaca beberapa surat-surat pendek Al-Qur’an terlebih dahulu. Aku tak pernah sadar bahwa tak ada yang dapat menjamin bahwa aku dapat bangun kembali esok hari.
Setelah itu terjadi, barulah aku sadar bahwa waktuku ternyata tidaklah banyak. Malaikat izrail tengah bersiap kapan saja dan dimana saja untuk mengambil nyawaku, bila waktuku telah tiba. Aku tak mau baru saat itu aku tersadar bahwa aku telah banyak menabung dosa untuk akhiratku. Aku tak mau saat itu aku mendengar bahwa aku telah terlambat untuk menebus semua dosa-dosaku. Aku tak mau baru saat itu aku tersadar bahwa amalanku tidaklah cukup untuk membuatku berbangga menghadap Rabb-ku.
Rabb… Aku sering tak tahu diri Aku sering tak tahu malu Aku malu pada-Mu
Rabb… Aku sering keliru Aku sering terlupa Aku melupakan-Mu
Rabb… Hidayah-Mu adalah penerangku Mahabbah-Mu adalah kesetiaanku Izzah-Mu adalah kekuatanku
Rabb… Jangan pernah berpaling dariku
wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarokatuh
4 April 2012
aku menangis kedua kali dihadapannya
air mata keluar tanpa alasan yang jelas
sore hujan deras turun dari langit setelah air mataku reda
dia sore ini mungkin sedang sendiri dalam kediginan walau ada banyak orang di pendopo tejo
dan aku sibuk rapat poengurus di ukm catur uny
air mata keluar tanpa alasan yang jelas
sore hujan deras turun dari langit setelah air mataku reda
dia sore ini mungkin sedang sendiri dalam kediginan walau ada banyak orang di pendopo tejo
dan aku sibuk rapat poengurus di ukm catur uny
Sabtu, 31 Maret 2012
waktu by Iva N Bbegh d'Layofmawud
Aku tak mengenalmu
Aku tak pernah melihatmu
Aku tak pernah tersenyum padamu
Betapa kejamnya aku...
Tapi itu bukan salahku
Benarkan???
Kau melaju bebas dan tak terbatas..!!
Kau tak punya batas
Kau tak punya rambu" lalu lintas..
Kau tak punya rasa yg pedas
Kau hanya sebuah kata
Tapi kau yg mengajariku untk melaju...
Melaju bebas, tak peduli dg rambu" lalu lintas
Tak peduli dg rasa yg pedas.., krn dg begitu, aku bisa melangkah bebas
Aku tak pernah melihatmu
Aku tak pernah tersenyum padamu
Betapa kejamnya aku...
Tapi itu bukan salahku
Benarkan???
Kau melaju bebas dan tak terbatas..!!
Kau tak punya batas
Kau tak punya rambu" lalu lintas..
Kau tak punya rasa yg pedas
Kau hanya sebuah kata
Tapi kau yg mengajariku untk melaju...
Melaju bebas, tak peduli dg rambu" lalu lintas
Tak peduli dg rasa yg pedas.., krn dg begitu, aku bisa melangkah bebas
Es by Zhiyzie Dolphin
Kurasa Kau sedingin es.
Suaramu via HP di balasan sms,
wujud tanpa bentuk.
Tapi kenapa aku begitu takluk?
Suaramu via HP di balasan sms,
wujud tanpa bentuk.
Tapi kenapa aku begitu takluk?
Meski by Zhiyzie Dolphin
Meski sudah
Kuselami paling palung
Sampai airmatamu ke relung.
Meski sudah
Kusulut berbilang mendung
Sampai gelakgirangmu ke relung.
Meski sudah
Kueja senandung
Sampai awan mendengkur ujung.
Maka,
kuhabiskan kata.
Dan kubiarkan laron2 itu patah sayap.
Kuselami paling palung
Sampai airmatamu ke relung.
Meski sudah
Kusulut berbilang mendung
Sampai gelakgirangmu ke relung.
Meski sudah
Kueja senandung
Sampai awan mendengkur ujung.
Maka,
kuhabiskan kata.
Dan kubiarkan laron2 itu patah sayap.
31 Maret 2012
hanya hujan di pagi hari
sekarang ku rasakan panas sekali
sepanas jiwaku
karena tak ada yang mendinginkan
karena dia sedang pergi jauh dan masih beberapa hari lagi ku bertemu dengannya
sekarang ku rasakan panas sekali
sepanas jiwaku
karena tak ada yang mendinginkan
karena dia sedang pergi jauh dan masih beberapa hari lagi ku bertemu dengannya
Rabu, 28 Maret 2012
29 Maret 2012
hari ini adalah hari aneh dan luar biasa dalam hidupq
entah mengapa tangan kananku kaku waktu bangun n baru bisa bergerak setelah ku wudhu
jam setengah 8 ku kira da kul b,ing, baru ku sadar bahwa dosen.a lg d'jakarta setelah q bertemu temanq
jam 9 ketika q memasak nasi n mie indomie d'ukm trnyata jam 9 da kul manajemen pendidikan dan saat itu q harus presentasi. jadinya q terlambat 40 menit dengan alasan kesiangan, hhe.
td ketika mau nganterin imoe k'kost.a, helmq tiba2 hilang d'parkiran mobil, ternyata diamankan oleh penjaga SC gara2 parkirin motor di parkiran mobil,
setelah q tunggu lama, nasi.a og gk mateng2, ternyata rice kuker.a belum q ceklekin, "sampai nnti malam ya blum mateng", kata bang arif. q pun beli lauk d'depan lapangan softbal, dg 12.000 dpt lauk banyak padahal di tambah makanan moe.
q pun d'ajak k'kost moe, dia gk ngijinin aq pergi sampai jam 01.00.
moepun q antar k'tempat nunggu bis sktar jam 04.00 karena q kesiangan saat tidur d'kost rian
entah mengapa tangan kananku kaku waktu bangun n baru bisa bergerak setelah ku wudhu
jam setengah 8 ku kira da kul b,ing, baru ku sadar bahwa dosen.a lg d'jakarta setelah q bertemu temanq
jam 9 ketika q memasak nasi n mie indomie d'ukm trnyata jam 9 da kul manajemen pendidikan dan saat itu q harus presentasi. jadinya q terlambat 40 menit dengan alasan kesiangan, hhe.
td ketika mau nganterin imoe k'kost.a, helmq tiba2 hilang d'parkiran mobil, ternyata diamankan oleh penjaga SC gara2 parkirin motor di parkiran mobil,
setelah q tunggu lama, nasi.a og gk mateng2, ternyata rice kuker.a belum q ceklekin, "sampai nnti malam ya blum mateng", kata bang arif. q pun beli lauk d'depan lapangan softbal, dg 12.000 dpt lauk banyak padahal di tambah makanan moe.
q pun d'ajak k'kost moe, dia gk ngijinin aq pergi sampai jam 01.00.
moepun q antar k'tempat nunggu bis sktar jam 04.00 karena q kesiangan saat tidur d'kost rian
Senin, 26 Maret 2012
menulis buku kehidupan by Rony Kurniawan Pratama
Manusia seperti sebuah buku..
Cover depan adalah tanggal lahir..
Cover belakang adalah tanggal kematian…
Tiap lembarnya adalah tiap-tiap hari dalam hidup kita dan apa yg kita lakukan…
Ada buku yg tebal, ada buku yg tipis…
Ada buku yg menarik dibaca…
Ada yg tidak sama sekali menarik dibaca…
Sekali menulis, tidak akan pernah berhenti sampai selesai….
Yang hebatnya, seburuk apapun halaman sebelumnya…..
Selalu tersedia halaman selanjutnya yg putih bersih, baru dan tiada cacat…
Sama dengan hidup kita,
seburuk apapun hari kemarin,
Allah selalu menyediakan hari yang baru untuk kita…
Kita selalu diberi kesempatan yang baru,
Untuk melakukan sesuatu yang benar dalam hidup kita setiap harinya,
memperbaiki kesalahan kita,
Dan melanjutkan alur cerita yg sudah ditetapkanNya untuk kita masing-masing….
Nikmatilah dan isilah halaman buku kehidupanmu dgn hal-hal yang benar….
Dan jangan lupa, untuk selalu bertanya kepada Allah, tentang apa yg harus ditulis tiap-tiap harinya…
Supaya pada saat halaman terakhir buku kehidupanmu selesai, engkau didapati sebagai pribadi yang di ridhoiNya….
Dan buku kehidupanmu layak untuk dijadikan teladan bagi anak cucumu….
Selamat menulis di buku kehidupanmu, dengan tinta cinta dan pena kebijakan…. Selamat beraktifitas ….
Semoga Allah memudahkan semuannya untuk kita pada hari ini dan selanjutnya…..
Cover depan adalah tanggal lahir..
Cover belakang adalah tanggal kematian…
Tiap lembarnya adalah tiap-tiap hari dalam hidup kita dan apa yg kita lakukan…
Ada buku yg tebal, ada buku yg tipis…
Ada buku yg menarik dibaca…
Ada yg tidak sama sekali menarik dibaca…
Sekali menulis, tidak akan pernah berhenti sampai selesai….
Yang hebatnya, seburuk apapun halaman sebelumnya…..
Selalu tersedia halaman selanjutnya yg putih bersih, baru dan tiada cacat…
Sama dengan hidup kita,
seburuk apapun hari kemarin,
Allah selalu menyediakan hari yang baru untuk kita…
Kita selalu diberi kesempatan yang baru,
Untuk melakukan sesuatu yang benar dalam hidup kita setiap harinya,
memperbaiki kesalahan kita,
Dan melanjutkan alur cerita yg sudah ditetapkanNya untuk kita masing-masing….
Nikmatilah dan isilah halaman buku kehidupanmu dgn hal-hal yang benar….
Dan jangan lupa, untuk selalu bertanya kepada Allah, tentang apa yg harus ditulis tiap-tiap harinya…
Supaya pada saat halaman terakhir buku kehidupanmu selesai, engkau didapati sebagai pribadi yang di ridhoiNya….
Dan buku kehidupanmu layak untuk dijadikan teladan bagi anak cucumu….
Selamat menulis di buku kehidupanmu, dengan tinta cinta dan pena kebijakan…. Selamat beraktifitas ….
Semoga Allah memudahkan semuannya untuk kita pada hari ini dan selanjutnya…..
Senandung Hati Ungu by Depp Holmes
Seberkas lengkungan cahaya merah di langit bagian barat. Matahari
mulai menghapus jejak jejak yang terekam olehnya hari ini. Membiaskan
senja yang begitu indah. Kemudian dipantulkan oleh air laut yang nyata
nyata ikut menikmati goresan cahaya matahari sore itu bersamaku.
Sementara itu dari sebelah timur terlihat gunung gunung berbaris ikut pula menikmati keindahan suasana pantai sore itu. Dari penjuru penjuru pesisir terasa angin kesejukan berhembus menembus ke tulangku.Desir pasir pantai mencekram erat jari jari kakiku seolah menyuruhku untuk tetap berada di sini. Waktu telah menunjukan pukul 17.00 WIB di arlojiku. Entah berapa lama aku berada di sini menikmati lukisan alam yang diciptakan oleh-Nya, dengan ditemani benda usang yang begitu berarti bagiku sekarang.Benda yang akan menjadi saksi perjalanan cerita kasihku bersama seseorang.
"Subhanaullah, betapa indahnya yang telah Engkau lukiskan ya Allah."
Dalam termenungan itu aku mulai mengingat sejatinya apa yang telah membawa hatiku yang sedang bersenandung dalam kesedihan hingga berada di sini. Mengagumi karya yang begitu indah yang telah Kau ciptakan.
***
Pagi itu seperti biasa matahari pagi masih setia menyapaku. Sebelum ia menampakan dirinya aku bangun hendak menunaikan kewajibanku sebagai seorang muslim. Air segar aku basuhkan ke mukaku mengalir menghapus mimpi mimpi yang kualami selama tidurku semalam. Setelah aku berwudhu lantas aku segera menjalankan kewajibanku yaitu shembayang subuh. Kemudian Berdoa agar yang ku jalani hari ini lancar dan mendapat ridho dari-Nya.
Setelah melaksanakan tugasku sebagai seorang muslim dan kemudian mandi membersikan badanku dari bau bau tak sedap pagi ini.
Aku melihat Ibuku sudah siap dengan masakanya pagi itu. Nampaknya dia bangun lebih awal dariku dan menyiapkan sarapan yang selalu aku nikmati setiap pagi. Nasi hangat terlihat mengepul di atas bakul , telur ayam melihatkan senyumnya tak tega aku untuk memakanya. Sesegera ku selesaikan urusanku pagi itu.
Aku berpamitan pada ibundaku lantas menuju tempatku menimba ilmu.
"Assalmmu'alikum." aku cium tangan kananya dengan rasa hormat.
Ibu membalas salamku dengan wajah mengembang. Kemudian sesegera aku berangkat sekolah pagi itu. Udara pagi kota Jogja yang mulai tak segar untuk dirasakan, karena asap asap tak bertanggungjawab keluar begitu saja dari lubang kendaraan menemani perjalananku bersama hiruk pikuk lalu lintas jalanan kota tercintaku.
***
Sesampai di sekolah setelah memarkirkan kendaraanku. Aku menuju ruang kelas yang sejak tiga tahun selalu ku huni bersama teman temanku. Jam pertama pagi ini adalah Matematika , pelajaran yang menyegarkan di pagi hari. Ku lihat di depan pintu Adinda gelisah seperti menunggu seseorang. Benar saja ternyata dia sengaja di sana untuk menungguku. Kemudian ia menyapaku dan menghentikan langkah langkah kakiku.
Tapi tak seperti biasanya kekasihku ini nampak beda hari ini.
"Nam, siang ini sepulang sekolah aku ingin bicara padamu !"
"Kenapa tak sekarang aj Nda ?" tanyaku sambil menatapnya , tapi dia langsung menghindari tatapanku dengan sengaja.
Kemudian ia berjalan menuju tempat duduknya di salah satu sudut kelas. Aku pun lantas duduk karna ku lihat guruku sudah datang hendak mulai pelajaran hari ini. Hati dan perasaan ini tak tenang memikiran ucapan dan sikap kekasihku yang tak seperti biasanya. Pikiranku tak bisa fokus memperhatikan pelajaran, ku lihat Adinda dari tempat duduku. Semakin lama ku perhatikan dia semua anggota tubuhku ini tak kuasa lagi memikirkan sikapnya tadi.
***
Detik berdetak berganti menit. Kemudian menit demi menit terus berjalan. Pelajaran hari ini tak ada yang masuk ke otaku yang ada hanya pikiran tentang sikap Adinda tadi pagi yang membuat semua anggota badanku gelisah.Jam sekolah telah berakhir matahari mulai condong ke arah barat. Teman teman mengajaku pulang namun aku menolak ajakan mereka. Aku duduk di sebelah Adinda kemudian aku rapatkan kursiku lebih dekat dengannya.
Kelas sudah sepi saat Adinda mulai pembicaraanya.
"Nam, aku minta maaf padamu hubungan kita harus berakhir di sini." kata Adinda seraya mengusap eluh yang menetes di pipinya.
Kalimat yang diucapkanya itu terasa asing di hatiku. Semua yang tertempel di dinding kelas nampak olehku berjatuhan satu demi satu, tatkala ku dengar kalimatnya tadi.
"Kamu bilang apa ?"
"Maaf Nam !"
"Tapi apa alasanya, Nda ?"
Air mata yang sejak tadi terbendung oleh kantung hati dan tersumbat oleh perasa tegar mulai mengalir di wajahku.
"Aku mau meninggalkan Jogja Nam, aku tak ingin menyakiti hatimu Nam tak mungkin juga kita berpacaran dengan jarak jauh karena sesunggnya itu hanya akan membawa kecurigaan diantara kita. Aku masih sayang kamu Nam, tapi apalah diriku jika rasa sayang itu tanpa ada kehadirimu disisiku kelak saat aku telah pergi. "
"Mengapa kau mau meninggalkan Jogja ? "
" Aku tak bisa menjawab pertanyaanmu itu Nam, tapi berjalanya waktu kau akan tahu" kata Adinda seraya membendung air matanya.
"Sesungguhnya aku tak ingin meninggalkan Jogja meninggalkan kenangan indah bersanamu selama ini tapi apa lah dayaku hanya seorang anak angkat yang mencoba patuh kepada orang tua angkatku yang telah memberiku penghidupan, memberikan kasih sayangnya padaku selama ini bahkan melebihi orang tua kandungku." Sambung Adinda.
Telinga ini tak sanggup untuk terus mendengarkanya.
" Aku sayang kamu Nda, mengapa kau tega melakukan ini padaku Nda ? " kataku.
" Sudah Nam,aku tak ingin melihat dirimu semakin sedih hanya karena diriku, trimakasih atas semua yang pernah kau berikan padaku selama ini "
Adinda berkata terakhir kalinya padaku, seraya memberikan kecupan di keningku lalu pergi meninggalkanku sendirian.
Perasaan ini hancur, hati ini menangis. Tembok tembok seolah semakin menghimpit dadaku. Hubungan yang sejak kelas satu aku jalani bersama pujan hatiku kandas sepihak begitu saja tanpa sebab yang tak ku mengerti.
***
Suara dering pesan di telepon genggamku menyadarkan senjaku di pantai. Kulihat pesan dari ibundaku menanyakan keberadaanku,mungkin ia gelisah mencari anak lelaki semata wayangnya ini.
Kemudian kupandangi benda usang , gelang tangan pemberian Adinda kuingat kembali kenangan bersamanya.
Goresan senja matahari kian lama kian menghilang ditutupi oleh tirai malam yang mulai terpasang. Kemudian diterangi oleh cahaya bulan yang terpantul ke luasnya samudra hindia yang menyilaukan mata ini. Tak kusangka cerita cintaku ini telah membawa diriku di pantai merenungi makna di balik perpisahan kisah kasihku bersama Adinda.
Sementara itu dari sebelah timur terlihat gunung gunung berbaris ikut pula menikmati keindahan suasana pantai sore itu. Dari penjuru penjuru pesisir terasa angin kesejukan berhembus menembus ke tulangku.Desir pasir pantai mencekram erat jari jari kakiku seolah menyuruhku untuk tetap berada di sini. Waktu telah menunjukan pukul 17.00 WIB di arlojiku. Entah berapa lama aku berada di sini menikmati lukisan alam yang diciptakan oleh-Nya, dengan ditemani benda usang yang begitu berarti bagiku sekarang.Benda yang akan menjadi saksi perjalanan cerita kasihku bersama seseorang.
"Subhanaullah, betapa indahnya yang telah Engkau lukiskan ya Allah."
Dalam termenungan itu aku mulai mengingat sejatinya apa yang telah membawa hatiku yang sedang bersenandung dalam kesedihan hingga berada di sini. Mengagumi karya yang begitu indah yang telah Kau ciptakan.
***
Pagi itu seperti biasa matahari pagi masih setia menyapaku. Sebelum ia menampakan dirinya aku bangun hendak menunaikan kewajibanku sebagai seorang muslim. Air segar aku basuhkan ke mukaku mengalir menghapus mimpi mimpi yang kualami selama tidurku semalam. Setelah aku berwudhu lantas aku segera menjalankan kewajibanku yaitu shembayang subuh. Kemudian Berdoa agar yang ku jalani hari ini lancar dan mendapat ridho dari-Nya.
Setelah melaksanakan tugasku sebagai seorang muslim dan kemudian mandi membersikan badanku dari bau bau tak sedap pagi ini.
Aku melihat Ibuku sudah siap dengan masakanya pagi itu. Nampaknya dia bangun lebih awal dariku dan menyiapkan sarapan yang selalu aku nikmati setiap pagi. Nasi hangat terlihat mengepul di atas bakul , telur ayam melihatkan senyumnya tak tega aku untuk memakanya. Sesegera ku selesaikan urusanku pagi itu.
Aku berpamitan pada ibundaku lantas menuju tempatku menimba ilmu.
"Assalmmu'alikum." aku cium tangan kananya dengan rasa hormat.
Ibu membalas salamku dengan wajah mengembang. Kemudian sesegera aku berangkat sekolah pagi itu. Udara pagi kota Jogja yang mulai tak segar untuk dirasakan, karena asap asap tak bertanggungjawab keluar begitu saja dari lubang kendaraan menemani perjalananku bersama hiruk pikuk lalu lintas jalanan kota tercintaku.
***
Sesampai di sekolah setelah memarkirkan kendaraanku. Aku menuju ruang kelas yang sejak tiga tahun selalu ku huni bersama teman temanku. Jam pertama pagi ini adalah Matematika , pelajaran yang menyegarkan di pagi hari. Ku lihat di depan pintu Adinda gelisah seperti menunggu seseorang. Benar saja ternyata dia sengaja di sana untuk menungguku. Kemudian ia menyapaku dan menghentikan langkah langkah kakiku.
Tapi tak seperti biasanya kekasihku ini nampak beda hari ini.
"Nam, siang ini sepulang sekolah aku ingin bicara padamu !"
"Kenapa tak sekarang aj Nda ?" tanyaku sambil menatapnya , tapi dia langsung menghindari tatapanku dengan sengaja.
Kemudian ia berjalan menuju tempat duduknya di salah satu sudut kelas. Aku pun lantas duduk karna ku lihat guruku sudah datang hendak mulai pelajaran hari ini. Hati dan perasaan ini tak tenang memikiran ucapan dan sikap kekasihku yang tak seperti biasanya. Pikiranku tak bisa fokus memperhatikan pelajaran, ku lihat Adinda dari tempat duduku. Semakin lama ku perhatikan dia semua anggota tubuhku ini tak kuasa lagi memikirkan sikapnya tadi.
***
Detik berdetak berganti menit. Kemudian menit demi menit terus berjalan. Pelajaran hari ini tak ada yang masuk ke otaku yang ada hanya pikiran tentang sikap Adinda tadi pagi yang membuat semua anggota badanku gelisah.Jam sekolah telah berakhir matahari mulai condong ke arah barat. Teman teman mengajaku pulang namun aku menolak ajakan mereka. Aku duduk di sebelah Adinda kemudian aku rapatkan kursiku lebih dekat dengannya.
Kelas sudah sepi saat Adinda mulai pembicaraanya.
"Nam, aku minta maaf padamu hubungan kita harus berakhir di sini." kata Adinda seraya mengusap eluh yang menetes di pipinya.
Kalimat yang diucapkanya itu terasa asing di hatiku. Semua yang tertempel di dinding kelas nampak olehku berjatuhan satu demi satu, tatkala ku dengar kalimatnya tadi.
"Kamu bilang apa ?"
"Maaf Nam !"
"Tapi apa alasanya, Nda ?"
Air mata yang sejak tadi terbendung oleh kantung hati dan tersumbat oleh perasa tegar mulai mengalir di wajahku.
"Aku mau meninggalkan Jogja Nam, aku tak ingin menyakiti hatimu Nam tak mungkin juga kita berpacaran dengan jarak jauh karena sesunggnya itu hanya akan membawa kecurigaan diantara kita. Aku masih sayang kamu Nam, tapi apalah diriku jika rasa sayang itu tanpa ada kehadirimu disisiku kelak saat aku telah pergi. "
"Mengapa kau mau meninggalkan Jogja ? "
" Aku tak bisa menjawab pertanyaanmu itu Nam, tapi berjalanya waktu kau akan tahu" kata Adinda seraya membendung air matanya.
"Sesungguhnya aku tak ingin meninggalkan Jogja meninggalkan kenangan indah bersanamu selama ini tapi apa lah dayaku hanya seorang anak angkat yang mencoba patuh kepada orang tua angkatku yang telah memberiku penghidupan, memberikan kasih sayangnya padaku selama ini bahkan melebihi orang tua kandungku." Sambung Adinda.
Telinga ini tak sanggup untuk terus mendengarkanya.
" Aku sayang kamu Nda, mengapa kau tega melakukan ini padaku Nda ? " kataku.
" Sudah Nam,aku tak ingin melihat dirimu semakin sedih hanya karena diriku, trimakasih atas semua yang pernah kau berikan padaku selama ini "
Adinda berkata terakhir kalinya padaku, seraya memberikan kecupan di keningku lalu pergi meninggalkanku sendirian.
Perasaan ini hancur, hati ini menangis. Tembok tembok seolah semakin menghimpit dadaku. Hubungan yang sejak kelas satu aku jalani bersama pujan hatiku kandas sepihak begitu saja tanpa sebab yang tak ku mengerti.
***
Suara dering pesan di telepon genggamku menyadarkan senjaku di pantai. Kulihat pesan dari ibundaku menanyakan keberadaanku,mungkin ia gelisah mencari anak lelaki semata wayangnya ini.
Kemudian kupandangi benda usang , gelang tangan pemberian Adinda kuingat kembali kenangan bersamanya.
Goresan senja matahari kian lama kian menghilang ditutupi oleh tirai malam yang mulai terpasang. Kemudian diterangi oleh cahaya bulan yang terpantul ke luasnya samudra hindia yang menyilaukan mata ini. Tak kusangka cerita cintaku ini telah membawa diriku di pantai merenungi makna di balik perpisahan kisah kasihku bersama Adinda.
Tertinggal Satu Nama by Depp Holmes
Sinar mataharai tak mampu tuk menembus tirai awan mendung. Di langit
bagian barat matahari hanya mampu membuat rona kemerahan.
Kilatan-kilatan menyilaukan sesekali membelah angkasa, menggemakan suara
yang menunjukan keperkasaanya. Ujung-ujung kilatan seolah melembek
seperti kerupuk yang melempem, saat gerimis mulai turun. Aroma
menyejukan mulai tercium saat tetesan tetesan air mulai membasahi tanah.
Kemudian meresap kedalam memberi penghidupan pada setiap pohon yang
tertanam di bumi. Tak semua air bisa dengan mudah meresap ke dalam
tanah, mereka tertahan terlebih dahulu oleh rindangnya pepohonan halaman
SMA ku.
Kodok-kodok nampak kedinginan tumpang tindih jantan dan betina menciptakan romansa diantara mereka. Sesekali sang jantan bernyanyi untuk menarik perhatian para betina. Saat sang betina mulai mendekatinya. Jantan itu terlihat bangga dapat menaklukan seekor betina. Bukan hanya kodok yang nampak kedinginan. Diantara ranting pepohonan burung-burung emprit saling berdekatan menciptakan kehangatan diantara mereka.
Setiap lorong sekolah, aku perhatikan sangat sepi. Hanya beberapa penjaga sekolah sedang asik menikmati kopi sambil meraup cerutu mereka.
Angin menghembus masuk ke setiap ruang kelas. Tak luput angin itu menyapaku yang sedang termenung di salah satu bangku lorong sekolah. Dingin kurasakan menembus ke dada semakin membekukan hati ini. Ingin rasanya seperti kodok dan burung emprit itu, memadu kasih menciptakan kehangatan.
Dalam hati ini masih bertanya.
"Mengapa kau tega Arta. Saat aku kedinginan disini, kau sedang bercanda mesra dengan lelaki lain. Mungkin di pikiranmu kau masih punya harga, hingga kau berani bertaruh dengan hati lain."
Dalam termenungan setiap senja sepulang sekolah. Selalu tergambar di pikiranku wanita yang telah menciptakan luka hati ini. Arta membuatku penuh dengan rasa tak berdaya, jenuh tuk mengelana sisa kehidupanku. Entah sampai kapan akan terus berlangsung seperti ini.
Pelajaran setiap guru hanya masuk telinga kanan keluar telinga kiri sebelum sempat direkam oleh otak. Bahkan lebih parah ilmu itu belum sempat masuk ke telinga kanan sudah terlebih dahulu terpantul keluar.
" Ya Allah , tegar kan lah hati hambamu ini."
***
Musim hujan belum juga berlalu. Udara kesejukan selalu dirasakan orang setiap harinya. Nyamuk asik berkembang biak. Musim penghujan memberikan mereka kenyamanan untuk memperbanyak jenisnya. Matahari hanya sesekali menampakan diri untuk menyapa semua makhluk hidup. Hanya sekedar menghangatkan bumi kemudian menghilang tertutup tirai mendung.
Siang hari sekarang tak terasa panas. Hujan lebih sering menghiasi langit. Terkadang hujan itu ditangkap oleh cahaya samar-samar matahari. Kemudian dibiaskanya menjadi tujuh warna yang indah. Membentuk lukisan pelangi hasil karya dari-Nya.
Bangku sekolahku semakin sepi, karena sebagian siswanya sudah pulang, walaupun keadaan saat itu sedang hujan. Ada yang masih duduk-duduk di depan kelas menunggu hujan reda. Aku masih di dalam kelas termenung mencoba mengurai setiap permesalahan yang ada di hati ini.
"Hei , Sahdan !"
Suara wanita terdengar di telingaku lirih. Karena tersamarkan oleh suara hujan. Sehingga aku tak mendengarnya. Duniaku masih berada dalam termenungan itu.
"Sahdan, nglamun aja !" bentak wanita itu membangunkan kesadaranku.
Kini Fia sudah berada di sampingku.
"Sudah , yang lalu biarlah berlalu. Ngapain masih dipikirkan lagi ?"
"Apa lhoo , udah sana pergi ganggu aj kamu!"
"Ngusir critanya ?"
"Iya."
"Aku ada cerita buat kamu Dan."
"Aku gak tertarik."
"Ada yang suka kamu."
Fia terus saja berbicara menggangguku. Seperti kereta berjalan terus tak ada hentinya, walaupun terlihat olehnya diriku tak bersemangat. Tapi perkataanya yang terakhir itu membuatku tertarik seperti magnet yang akan tertempel di besi.
Ku jawab perkataanya tapi dengan nada sangat acuh.
"Siapa ? Paling paling cuma bohong."
"Eh tak percaya, aku beneran Sahdan. Buat apa harus berbohong ?"
"Terus siapa ?" tanyaku kembali.
"Aisah , udah lama dia naksir kamu. Tapi ia tau jika kamu punya Arta. Jadi Aisah tak berani tuk mengenalmu lebih jauh."
"Hemmm." mendengar penjelasan Fia aku hanya bisa menggumam.
"Terus." kataku.
"Saat dia tahu bahwa kamu udah tidak sama Arta, Aisah mencoba mengenalmu lebih dekat. Ini nomer teleponya catatya."
Terang Fia kepadaku dengan sangat jelas. Kemudian ia menulis sebuah nomer telepon pada bukuku. Fia pamit pulang, karena di luar hujan mulai berhenti. Hujan semakin nyata meninggalkan kesejukan yang coba menentramkan hati.
***
Sekian lama hati ini selalu merasakan sakit oleh penghianatan cinta. Cinta telah membuatku mengenal tentang rasa payah. Sekarang tak kan ada lagi pertanyaan siapa yang benar dan siapa yang salah. Tetapi yang aku pikirkan dan ingin aku tanyakan lagi. Apakah aku akan jatuh dalam lubang yang sama lagi ? Tentu tidak. Aisah tak sama dengan Arta.
Fia membuka jalan hatiku kepada Aisah. Aku perkenalkan kepadanya namaku Sahdan. Semenjak saat itu Aisah selalu menghiasi hari- hariku. Dahulu saat hati ini merasa sedih dihianati oleh seorang wanita, hati ku ini serasa dihujani paku berpuluh puluh kilogram, tanpa ada seseorang yang mau membantu aku untuk mencabut paku itu. Tapi Aisah ? Aisah telah memberiku gambaran tentang arti seorang wanita yang sesungguhnya, gambaran yang selama ini aku dapatkan adalah semua wanita di dunia ini sama seperti Arta. Tetapi di dalam diri Aisah aku menemukan sosok lain. Sosok wanita yang memiliki pribadi sungguh mengagumkan. Awalnya aku ragu apakah dia benar-benar mencintaiku seperti yang diberitahu Fia kepadaku ? Setelah aku mengenalnya lebih dalam, aku yakin di dalam hati Aisah ada satu ruangan khusus yang sengaja dibuatnya hanya untuku. Ruang itu hanya ada saat manusia sedang merasakan apa itu jatuh cinta ? Ruangan dimana hanya ada satu orang raja yang mampu bertahta di dalamnya.
Ketika matahari akan menghanyutkan dirinya di balik cakrawala. Saat itu matahri tertutupi oleh mendung yang menggantung. Gerimis perlahan-lahan mengujani bumi ini. Sayup-sayup bunyi dentingannya terdengar di atas genting sekolah, seolah seperti sabda dari-Nya. Di sudut sekolah aku utarakan isi hatiku kepada Asiah. Dimana di dalam diri Aisah aku menemukan arti seorang wanita yang sesungguhnya. Biarlah gerimis ini yang menjadi saksi.
"Aisah taukah kau ? Aku sedang merasakan jatuh hati kepadamu."
Badan Aisah melemah jatuh ke tangan Sahdan dan seraya menengadah dengan pandangan penyerahan, keluar dalam mulutnya bisik lesu hampir-hampir tiada kedengaran, "Lama benar kau menyuruh saya menanti katamu ...."
Tak dapat lagi Aisah meneruskan ucapanya sebab Sahdan menunduk menatap mata Aisah dan membisukan mulutnya. Dalam curahan cinta Sahdan, kini tinggalah satu nama di dalam hatinya, yakni Aisah.
Kodok-kodok nampak kedinginan tumpang tindih jantan dan betina menciptakan romansa diantara mereka. Sesekali sang jantan bernyanyi untuk menarik perhatian para betina. Saat sang betina mulai mendekatinya. Jantan itu terlihat bangga dapat menaklukan seekor betina. Bukan hanya kodok yang nampak kedinginan. Diantara ranting pepohonan burung-burung emprit saling berdekatan menciptakan kehangatan diantara mereka.
Setiap lorong sekolah, aku perhatikan sangat sepi. Hanya beberapa penjaga sekolah sedang asik menikmati kopi sambil meraup cerutu mereka.
Angin menghembus masuk ke setiap ruang kelas. Tak luput angin itu menyapaku yang sedang termenung di salah satu bangku lorong sekolah. Dingin kurasakan menembus ke dada semakin membekukan hati ini. Ingin rasanya seperti kodok dan burung emprit itu, memadu kasih menciptakan kehangatan.
Dalam hati ini masih bertanya.
"Mengapa kau tega Arta. Saat aku kedinginan disini, kau sedang bercanda mesra dengan lelaki lain. Mungkin di pikiranmu kau masih punya harga, hingga kau berani bertaruh dengan hati lain."
Dalam termenungan setiap senja sepulang sekolah. Selalu tergambar di pikiranku wanita yang telah menciptakan luka hati ini. Arta membuatku penuh dengan rasa tak berdaya, jenuh tuk mengelana sisa kehidupanku. Entah sampai kapan akan terus berlangsung seperti ini.
Pelajaran setiap guru hanya masuk telinga kanan keluar telinga kiri sebelum sempat direkam oleh otak. Bahkan lebih parah ilmu itu belum sempat masuk ke telinga kanan sudah terlebih dahulu terpantul keluar.
" Ya Allah , tegar kan lah hati hambamu ini."
***
Musim hujan belum juga berlalu. Udara kesejukan selalu dirasakan orang setiap harinya. Nyamuk asik berkembang biak. Musim penghujan memberikan mereka kenyamanan untuk memperbanyak jenisnya. Matahari hanya sesekali menampakan diri untuk menyapa semua makhluk hidup. Hanya sekedar menghangatkan bumi kemudian menghilang tertutup tirai mendung.
Siang hari sekarang tak terasa panas. Hujan lebih sering menghiasi langit. Terkadang hujan itu ditangkap oleh cahaya samar-samar matahari. Kemudian dibiaskanya menjadi tujuh warna yang indah. Membentuk lukisan pelangi hasil karya dari-Nya.
Bangku sekolahku semakin sepi, karena sebagian siswanya sudah pulang, walaupun keadaan saat itu sedang hujan. Ada yang masih duduk-duduk di depan kelas menunggu hujan reda. Aku masih di dalam kelas termenung mencoba mengurai setiap permesalahan yang ada di hati ini.
"Hei , Sahdan !"
Suara wanita terdengar di telingaku lirih. Karena tersamarkan oleh suara hujan. Sehingga aku tak mendengarnya. Duniaku masih berada dalam termenungan itu.
"Sahdan, nglamun aja !" bentak wanita itu membangunkan kesadaranku.
Kini Fia sudah berada di sampingku.
"Sudah , yang lalu biarlah berlalu. Ngapain masih dipikirkan lagi ?"
"Apa lhoo , udah sana pergi ganggu aj kamu!"
"Ngusir critanya ?"
"Iya."
"Aku ada cerita buat kamu Dan."
"Aku gak tertarik."
"Ada yang suka kamu."
Fia terus saja berbicara menggangguku. Seperti kereta berjalan terus tak ada hentinya, walaupun terlihat olehnya diriku tak bersemangat. Tapi perkataanya yang terakhir itu membuatku tertarik seperti magnet yang akan tertempel di besi.
Ku jawab perkataanya tapi dengan nada sangat acuh.
"Siapa ? Paling paling cuma bohong."
"Eh tak percaya, aku beneran Sahdan. Buat apa harus berbohong ?"
"Terus siapa ?" tanyaku kembali.
"Aisah , udah lama dia naksir kamu. Tapi ia tau jika kamu punya Arta. Jadi Aisah tak berani tuk mengenalmu lebih jauh."
"Hemmm." mendengar penjelasan Fia aku hanya bisa menggumam.
"Terus." kataku.
"Saat dia tahu bahwa kamu udah tidak sama Arta, Aisah mencoba mengenalmu lebih dekat. Ini nomer teleponya catatya."
Terang Fia kepadaku dengan sangat jelas. Kemudian ia menulis sebuah nomer telepon pada bukuku. Fia pamit pulang, karena di luar hujan mulai berhenti. Hujan semakin nyata meninggalkan kesejukan yang coba menentramkan hati.
***
Sekian lama hati ini selalu merasakan sakit oleh penghianatan cinta. Cinta telah membuatku mengenal tentang rasa payah. Sekarang tak kan ada lagi pertanyaan siapa yang benar dan siapa yang salah. Tetapi yang aku pikirkan dan ingin aku tanyakan lagi. Apakah aku akan jatuh dalam lubang yang sama lagi ? Tentu tidak. Aisah tak sama dengan Arta.
Fia membuka jalan hatiku kepada Aisah. Aku perkenalkan kepadanya namaku Sahdan. Semenjak saat itu Aisah selalu menghiasi hari- hariku. Dahulu saat hati ini merasa sedih dihianati oleh seorang wanita, hati ku ini serasa dihujani paku berpuluh puluh kilogram, tanpa ada seseorang yang mau membantu aku untuk mencabut paku itu. Tapi Aisah ? Aisah telah memberiku gambaran tentang arti seorang wanita yang sesungguhnya, gambaran yang selama ini aku dapatkan adalah semua wanita di dunia ini sama seperti Arta. Tetapi di dalam diri Aisah aku menemukan sosok lain. Sosok wanita yang memiliki pribadi sungguh mengagumkan. Awalnya aku ragu apakah dia benar-benar mencintaiku seperti yang diberitahu Fia kepadaku ? Setelah aku mengenalnya lebih dalam, aku yakin di dalam hati Aisah ada satu ruangan khusus yang sengaja dibuatnya hanya untuku. Ruang itu hanya ada saat manusia sedang merasakan apa itu jatuh cinta ? Ruangan dimana hanya ada satu orang raja yang mampu bertahta di dalamnya.
Ketika matahari akan menghanyutkan dirinya di balik cakrawala. Saat itu matahri tertutupi oleh mendung yang menggantung. Gerimis perlahan-lahan mengujani bumi ini. Sayup-sayup bunyi dentingannya terdengar di atas genting sekolah, seolah seperti sabda dari-Nya. Di sudut sekolah aku utarakan isi hatiku kepada Asiah. Dimana di dalam diri Aisah aku menemukan arti seorang wanita yang sesungguhnya. Biarlah gerimis ini yang menjadi saksi.
"Aisah taukah kau ? Aku sedang merasakan jatuh hati kepadamu."
Badan Aisah melemah jatuh ke tangan Sahdan dan seraya menengadah dengan pandangan penyerahan, keluar dalam mulutnya bisik lesu hampir-hampir tiada kedengaran, "Lama benar kau menyuruh saya menanti katamu ...."
Tak dapat lagi Aisah meneruskan ucapanya sebab Sahdan menunduk menatap mata Aisah dan membisukan mulutnya. Dalam curahan cinta Sahdan, kini tinggalah satu nama di dalam hatinya, yakni Aisah.
Masa Lalu Tertinggal by.-Nazril Ilham
Aku adalah jari-jari.
Memegang roda putar bumi.
Tenang di sisi panikku.
Mengetuk rasa membawaku.
Di sini tersenyum.
Di satu diri ku melamun.
Terangi sisi gelapku.
Merenung . .
Arah menuntunku.
Sadari langkahku.
Di celah bumi ku terpaku.
Mencari arti hidupku yang baru.
Relakan nafasku.
Ku menunggu datang terang.
Biarkan gelap menghilang.
Bantu aku tuk menunggu roda membawaku.
Dan kini ku biarkan masa lalu menghilang.
Dan tanpa beban aku meninggalkan belakang.
Lalu ku biarkan masa lalu menghilang.
Tanpa beban aku meninggalkan belakang.
-Nazril Ilham
Tenang di sisi panikku.
Mengetuk rasa membawaku.
Di sini tersenyum.
Di satu diri ku melamun.
Terangi sisi gelapku.
Merenung . .
Arah menuntunku.
Sadari langkahku.
Di celah bumi ku terpaku.
Mencari arti hidupku yang baru.
Relakan nafasku.
Ku menunggu datang terang.
Biarkan gelap menghilang.
Bantu aku tuk menunggu roda membawaku.
Dan kini ku biarkan masa lalu menghilang.
Dan tanpa beban aku meninggalkan belakang.
Lalu ku biarkan masa lalu menghilang.
Tanpa beban aku meninggalkan belakang.
-Nazril Ilham
Situasi by Tofah Rakhmat Pambudy ·
Aneh
dalam hiruk pikuk irama
tegur bukan istilah sapa
dan segala berjalan
seperti sedia kala
diam,
sementara segala kecurigaan hadir
bersendau, gurau
di tengah kebisingan
memekakkan
dalam hiruk pikuk irama
tegur bukan istilah sapa
dan segala berjalan
seperti sedia kala
diam,
sementara segala kecurigaan hadir
bersendau, gurau
di tengah kebisingan
memekakkan
Minggu, 25 Maret 2012
DERAS
mengalir angin
mengalir air hujan
mengalir darahku
dengan deras mereka mengalir
menghujam ragaku
hingga dengan deras pula ku rontok dan hancur
mengalir air hujan
mengalir darahku
dengan deras mereka mengalir
menghujam ragaku
hingga dengan deras pula ku rontok dan hancur
25 Maret 2012
pertama kali ku tak menciumnya
pertama kali ku jalan2 dengannya ke benteng fandervort malioboro
pertama kali ku jalan2 dengannya ke benteng fandervort malioboro
Jumat, 23 Maret 2012
23 Maret 2012
seharian hanya kurasakan sepi, sendiri, dan hampa
yang seharusnya ramai dengan cinta, kasih sayang, dan rasa kangen yang telah lama terobati.
mungkin q harus menghormati hari nyepi yg memang sepi.
yang seharusnya ramai dengan cinta, kasih sayang, dan rasa kangen yang telah lama terobati.
mungkin q harus menghormati hari nyepi yg memang sepi.
IMAS ARIFIANI
Insan ini hanya bisa diam
Menatap matanya yang membiaskan warna pelangi
Adrenalin dalam tubuh kurasa diproduksi terlalu berlebihan
Sampai jantung tak berhenti berdetak kencang
Andai waktu adil padaku
Raganya pasti masih tetap menemaniku disini
Indahnya cinta memang membuat lupa segalanya
Fantasikupun berlanmjut karena jiwanya ku tak biarkan pergi
Inginku menciumnya selalu setelah ku dapatkan SIM (Surat Ijin Mencium) darinya
Angin sepoi-sepoi sampai ku larang membelai wajahnya
Nafas yang ku hembuskan ke udara sepertinya sudah menyejukkannya
I Love You IMAS ARIFIANI
Menatap matanya yang membiaskan warna pelangi
Adrenalin dalam tubuh kurasa diproduksi terlalu berlebihan
Sampai jantung tak berhenti berdetak kencang
Andai waktu adil padaku
Raganya pasti masih tetap menemaniku disini
Indahnya cinta memang membuat lupa segalanya
Fantasikupun berlanmjut karena jiwanya ku tak biarkan pergi
Inginku menciumnya selalu setelah ku dapatkan SIM (Surat Ijin Mencium) darinya
Angin sepoi-sepoi sampai ku larang membelai wajahnya
Nafas yang ku hembuskan ke udara sepertinya sudah menyejukkannya
I Love You IMAS ARIFIANI
Kamis, 22 Maret 2012
Senin, 12 Maret 2012
sahabatku punya sahabat baru
sahabat sahabatku punya sahabat baru
aku disini jadi sendiri
mungkin ini salahku yang terlalu egois
membiarkan mereka sendirian ketika mereka butuh aku
aku disini jadi sendiri
mungkin ini salahku yang terlalu egois
membiarkan mereka sendirian ketika mereka butuh aku
Tagore
Dia yang pernah berdiam di kedalaman keberadaanku, dalam temaram cahaya dan pandangan sekilas. Dia yang tidak pernah membuka kerudungnya di cahaya pagi, akan menjadi pemberian terakhirku padamu, Terbungkus dalam nyannyian terakhirku
saat badai menggulung
saat badai menggulung
harapan tak epenuhnya menghilang
ia hanya tertutup awan pekat
harapan tak epenuhnya menghilang
ia hanya tertutup awan pekat
Kamis, 01 Maret 2012
"Bayang Abadi" by ryan cahya gumilang
SEPERTI INI...............,
Bintang bulan ku pandangi
Hari-hari ku lewati
Kenangan indah dengan mu
Masih terasa di hati
Rasa sedih tak bertepi
Tak ada cinta sejati didunia ini
Mungkin kau tercipta tuk pergi
Meski bayangmu dibenak abadi
Saat ini dirimu telah pergi
Berdiri menanti kau kembali
Mungkin kau tercipta tuk pergi
Meski bayangmu dibenak abadi
Saat ini dirimu telah pergi
Berdiri menanti, Berdiri menanti
Berdiri menanti kau kembali
Bayangmu kan abadi
Meski kau telah pergi
Disini ku berdiri
Menanti kau kembali
aku by ryan cahya gumilang
aku,
ya.......,hanya aku,aku,
seorang aku yang tiada berarti,
seorang manusia tanpa sebuah arti,
seorang pribadi yang s'lalu bermimpi,aku,
pribadi tanpa sebuah guna bagi mereka yang di'sini,
sebuah benda kecil yang menginginkan tempat yang luas,aku,
benda bergerak yang tak pernah d'anggap,
apa artinya kata aku???,mungkinkah memiliki makna
???,mungkinkah ada harganya???,
ya.........,itulah aku,aku aku dan aku....,d'dunia ini apakah hanya aku yang merasa seperti ini???,
SEAKAN HIDUP SENDIRI,SEPI,SUNYI,SAKIT HATI..........,bukan lagi hal yang baru dalam gerak kaki hidupku,
sesuatu yang menanti di balik jendela setelah hujan reda by muhamad arif wibowo
sepoi angin dalam bingkai kaca
menerobosi pori dinding yang tersemai rinai
yang dingin...
yang bergeming...
t’lah hilang bergurat puing
sehingga tertuang di retina bersama angin
sehingga menguap melukis jejak
dan melinang biasan pandang
garis-garis kemarin
tertinggal dalam bingkai kaca
guratannya sirna
dalam dekapan cahaya
sehingga berbinar air, yang
mengaburkan asa dalam mozaiknya
harapnya merapati bingkai berbening
mengaburkan pandang bersapu air.
dalam pagutan aingin bisikannya cemas
dalam temaram bayang tubuhnya terhempas
yang terlihat hanya bayang gerhana mirna
atau mungkin hanya bayang pandang ilusi mata
nada lingkar biasnya merasuk relung gulana
bisikkan lembutnya membawa kabar asa
:mungkin dia kembali menghampiri
:mungkin dia akan tetap sepi
tapi kan slalu tetap dinanti
di balik jendela setelah hujan reda
menerobosi pori dinding yang tersemai rinai
yang dingin...
yang bergeming...
t’lah hilang bergurat puing
sehingga tertuang di retina bersama angin
sehingga menguap melukis jejak
dan melinang biasan pandang
garis-garis kemarin
tertinggal dalam bingkai kaca
guratannya sirna
dalam dekapan cahaya
sehingga berbinar air, yang
mengaburkan asa dalam mozaiknya
harapnya merapati bingkai berbening
mengaburkan pandang bersapu air.
dalam pagutan aingin bisikannya cemas
dalam temaram bayang tubuhnya terhempas
yang terlihat hanya bayang gerhana mirna
atau mungkin hanya bayang pandang ilusi mata
nada lingkar biasnya merasuk relung gulana
bisikkan lembutnya membawa kabar asa
:mungkin dia kembali menghampiri
:mungkin dia akan tetap sepi
tapi kan slalu tetap dinanti
di balik jendela setelah hujan reda
lorong lorong masa silam by Muhamad thoriq aufar
Sketsa bayangbayang tengah tercecer
Mengotori dunia lantas kian menua.
Lukisan lensa mata tampak penat
Dihajar waktu akan rindu
Dan langit tak lagi membiru.
Aku pungut satu per satu,
Bayang-bayang itu.
Menyusuri jalan panjang penuh debu
Hitam siang lebih gelap dari malam
Dingin tak lagi menembus panas kulitku
Dalam beku keringatku mengalir bagai mata air
Dunia bisu kelabu dan muak
Coba urutkan bayang-bayangmu
Urutkanlah masa tiada akhir
Mengotori dunia lantas kian menua.
Lukisan lensa mata tampak penat
Dihajar waktu akan rindu
Dan langit tak lagi membiru.
Aku pungut satu per satu,
Bayang-bayang itu.
Menyusuri jalan panjang penuh debu
Hitam siang lebih gelap dari malam
Dingin tak lagi menembus panas kulitku
Dalam beku keringatku mengalir bagai mata air
Dunia bisu kelabu dan muak
Coba urutkan bayang-bayangmu
Urutkanlah masa tiada akhir
di akhir tahun
Di akhir tahun ini
Aku mengawali langkah
Bersama kawan yang memberiku cahaya
Bersama kawan yang memberiku surga
Di akhir tahun ini
Aku ingin menjadi manusia yang sebenarnya
Manusia yang lahir kembali
Manusia yang diselimuti bulu-bulu putih
Di akhir tahun ini
Semoga jejak kakiku mampu mendentum
Agar dosa yang pernah terukur
Hilang, musnah, lebur menjadi debu
Aku mengawali langkah
Bersama kawan yang memberiku cahaya
Bersama kawan yang memberiku surga
Di akhir tahun ini
Aku ingin menjadi manusia yang sebenarnya
Manusia yang lahir kembali
Manusia yang diselimuti bulu-bulu putih
Di akhir tahun ini
Semoga jejak kakiku mampu mendentum
Agar dosa yang pernah terukur
Hilang, musnah, lebur menjadi debu
ku cinta seorang sahabat
di sini aku sendiri
di sini aku kesepian
ku rasa sahabat mulai menjauh
karena ku selalu bertanya akan isi hatinya
kemudian ku bertanya kepada gunung yang tinggi menjulang
apakah ku salah mencintainya?
ketika hatinya sedang kosong
dikala ku telah terlalu lama terdampar di kegelapan
di sini aku kesepian
ku rasa sahabat mulai menjauh
karena ku selalu bertanya akan isi hatinya
kemudian ku bertanya kepada gunung yang tinggi menjulang
apakah ku salah mencintainya?
ketika hatinya sedang kosong
dikala ku telah terlalu lama terdampar di kegelapan
Labels:
ceritaku hari ini,
untuk sahabat
Yogyakarta. Indonesia
Yogyakarta, Indonesia
Selasa, 28 Februari 2012
45 bukti bahwa Bahasa Jawa lebih efisien dari Bahasa Inggris
walk slowly on the edge (side) of the road (mlipir)
fall backward and then hit own head (nggeblak)
got hit by a truck that is moving backward (kunduran trek)
talk too much about unimportant thing (cangkeman)
smearing one’s body with hot ointment or liquid and then massaging it (mblonyo)
going without notice/permission (mlethas)
taking the longer way to get to the destination (ngalang)
riding an old bicycle (ngonthel)
falling/ tripping forward and may hit own face (kejlungup)
side effect after circumcision (gendhelen)
hot pyroclastic cloud rolling down a volcano (wedhus gembel)
a small, sharp thing embedded inside one’s skin (susuben/ketlusupen)
spending a lot of time doing nothing (mbathang)
feeling uncomfortable because there is something that smells bad (kambon)
things getting out from a container accidentally because of gravity (mbrojol)
get hit by thing collapsing on top of one’s head/body (kambrukan/kembrukan)
drinking straight from the bottle without using glass, where whole bottle tip gets into the mouth (ngokop)
cannot open eyes because something is shining very bright (blereng)
cannot hold bowel movement (ngebrok)
something coming out from one’s rear end little by little (keceret/kecirit)
hanging on tightly to something in order to be inert (gondhelan)
falling/ tripping accidentally because of a hole (kejeglong)
doing something without thinking about the consequences (cenanangan)
being overly active carelessly (pecicilan)
feeling unwell because of cold temperature (katisen)
making too much noise, disturbing other people (mbribeni)
tripping over accidentally caused by wires, cloths, gowns etc. (kesrimpet)
being alone (or with a companion) in the corner of a place/ room doing something suspicious (mojok)
located across the street but a bit diagonally, not straight in front of you (enceng2an)
Accidetally Slip/sliding when riding on wet road extreme cornerring (ndlosor)
Open your mouth wide open when hear something new or look at pretty n sexy girls (ndlohom/mlongo)
You can't move your body in the middle of sleep temporary (tindien)
Ride your bike at hispeed, hirpm, on traffic hour (ngedan)
You can fall sleep at midnight hour (kanchilen)
Accident when you eat, becouse something big size block your throat and no water to drink (keleledhen)
Lost of something or you forget put something (ketriwal)
Request to wait at any place or destination (enthenen)
Accident when your eyes hit of something (kelilipen)
stinky smell that make your morning mood ruins (mambu)
Look at around or staring anything with passion eyes but not focus at all (jelalatan)
When your hand touch everything, specially part of girl body (biyaya'an)
Eazy to falling in love (doyan)
loud sound on the stomach when you hit it (kembung)
A man who get big opportunity and success (lukiman/mas untung)
The place for eat and talk each other with friends @side of the road ofcourse (angkringan)
Sabtu, 25 Februari 2012
Nardi dan Azizah
Mereka bertemu di sebuah pendopo
Berbumbu gelak tawa
Dari kawan-kawan yang gila cinta
Namun
sayang nama tak disebutkan
Aku
Nardi
Aku
Azizah
Tapi
semua itu palsu
Kemudian mereka menjauh
Ada curiga di hati Nardi dan Azizah
Sandiwara masih ku lihat meracuni udara
Sampai mereka pulang dan berpisah
Awan
mendungpun tiba
Hujan
menghapus jejak mereka
Akankah
bertemu kembali
Ketika
tak ada bau yang jadi petunjuk
Langganan:
Postingan (Atom)