Selasa, 26 Februari 2013

keran air

pagi ini aku meradam
jiwaku terlambat untuk bangunkanku
nafasq masih terengah menggerakkan ragaku
cahaya yang menerobos lubang dinding yang retak akhirnya bantu aku untuk bangkit

dengan langkah lunglai, aku menelusuri lorong istana berdinding kardus
dibawanya aku oleh angin ke sebuah toilet raja vampir
air, air, air, air, air dinginkan aku
keran air menjawab aku mati 100 tahun yang lalu

aku kembali meradam
ku lempar keran air dengan lumut
lumutpun berkata
"aku telah lelah membunuh"

keran air mati tuk selamanya
tak ada air, tak ada air

Daun dan Ranting



Daun direnggut dari ranting yang terus melambai memintaku kembali
Daun berusaha menangkapku dan hanya ada luka amputasi oleh angin sebagai kenangan
Saat aku terombang ambing dan akhirnya terkulai di tanah, aku masih melihatmu,
aku masih mendengar suara sendu yang tercipta ketika kamu bergesekan dengan  ranting-ranting yang lain

Dan tiba saatnya tubuhku dihancurkan oleh cacing-cacing tanah
Terurailah menjadi unsur hara dan berjumpa dengan dunia gelap tanpa cahaya
Aku  tak bisa melihatmu  lagi
Aku  tak bisa mendengarmu  lagi
Tapi  taukah  kamu  Ranting?
Bekas luka itu masih ada
Masih menunggu untuk disatukan kembali
Ketika kamu  tertiup angin
Terkulai di  tanah
Dan terurai menjadi unsur hara
Saat itulah kita tak bisa terpisahkan lagi

=|[ 7 KEDAHSYATAN AYAT KURSI ]|=-

=|[ 7 KEDAHSYATAN AYAT KURSI ]|=-

1) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi apabila berbaring di tempat tidurnya, Allah SWT mewakilkan dua orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.

2) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi diakhir setiap sembahyang Fardhu, dia akan berada dlm lindungan Allah SWT hingga sembahyang yang lain.

3) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi diakhir tiap sembahyang,tida k menegah akan dia daripada masuk syurga kecuali maut dan barang siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah SWT memelihara akan dia ke atas rumahnya, rumah jirannya dan ahli rumah-rumah disekitarnya.

4) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi diakhir tiap2 sembahyang fardhu, Allah SWT
menganugerahkan dia setiap hati orang yg bersyukur,setia p perbuatan orang yg
benar,pahala nabi2 serta Allah melimpahkan padanya rahmat.

5) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah SWT
mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya - mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya.

6) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi diakhir sembahyang Allah SWT akan mengendalikan pengambilan rohnya dan dia adalah seperti orang yang berperang bersama Nabi Allah sehingga mati syahid.

7) Barang siapa yang membaca ayat Al-Kursi ketika dalam kesempitan nescaya Allah SWT berkenan memberi pertolongan kepadanya.

Dari Abdullah bin 'Amr r.a., Rasulullah S.A.W.
bersabda,Sampai kanlah pesanku biarpun satu ayat..."

==== SEMOGA BERMANFAAT====
(RTA)

My Story



My Story
Suara tangis bayi tiba-tiba memecah ketegangan di suatu sore pada hari Selasa Kliwon, 28 September 1993 pukul 16:00. Saat itulah pertama kali aku melihat dunia yang akan kuarungi. Seorang wanita bernama Kulsum Dwi Yanti yang tergolek lemas di tempat tidur kemudian memberikan ASI (Air Suci Ibu) kepada bayi mungil yang mempunyai kulit seputih susu itu. Diyono sang suami wanita itu sibuk di ruang tamu beralaskan tanah yang ditutup tikar untuk sementara. Kemudian datang anak laki-laki yang berusia sekitar 5 tahun bernama Arif Seno Wibowo mendekati ibunya. “Adikku putih, aku kok ireng ma?”, protes anak kecil itu.
Nama yang disematkan kepadaku adalah Kholid Khoirul Fahmi. Nama ini adalah pemberian kakekku dari pihak ibu. Sebenarnya sampai sekarang aku belum tau pasti makna dari nama tersebut. Setauku nama tersebut terdiri dari 3 kata yaitu Kholid, Khoirul, dan fahmi. Jika memaknai sepengetahuanku dapat dijabarkan seperti berikut: 1) Kholid adalah nama panglima perang islam yaitu Kholid bin Walid, aku diharapkan menjadi panglima dan pemimpin yang gagah berani seperti beliau. 2) Khoirul, aku sndiri beranggapan bahwa nama itu diambil dari nama pengarang legendaries Indonesia Chairil Anwar, diharapkan aku menjadi sosok sastrawan yang menggugah kegelapan di masyarakat. 3) Fahmi berasal dari kata faham yang berarti ilmu, diharapkan aku menjadi manusia yang faham, berilmu dan cerdas. Kesimpulan dari namaku adalah namanya bagus.
6 tahun berlalu, bayi itu sudah menjelma menjadi seorang anak yang pendiam namun menghanyutkan. Kulit putih susunyapun kini mulai memudar oleh polusi dunia dan krisis moneter yang bertepatan dengan tahun pertama dia sekolah di SD N 2 Tening. Kini giliranku mengatakkan “kok cewe, gk iso nggawe geng ki” disaat Istiqomah Rifkha Aghni lahir. Guru pertama yang aku temui bernama ibu Mamik (bukan Mamik Srimulat). Beliaulah yang sering membela kami ketika aku dan kakakku melakukan kenakalan dan kejahilan yang meresahkan siswa dan guru.
Disaat kakakku lulus dari SD pelosok yang WCnya tidak ada air kecuali WC guru, terjadi perubahan luar biasa. Aku merasa sangat kehilangan dan kesepian. Kakakku memutuskan untuk sekolah di kota dan ngekos sehingga tidak ada orang yang melindungi aku dari manusia yang memiliki jiwa pendendam. Di waktu yang bersamaan aku mulai menjadi manusia gua yang hanya belajar dan tak pernah keluar rumah kecuali ke rumah simbah yang berjarak sekitar 100 meter. Kulitku semakin hitam karena jarang terkena sinar matahari dan penyakit turunan dari bapakku sedikit demi sedikit mulai menggrogoti dada.
Memasuki Jenjang SMP, aku menemukan jiwa liarku kembali. Belajar menjadi makanan basi dan digantikan oleh mbolos, PSan, tawuran, dll. Hukuman menjadi sarapan yang mengenyangkan bersama geng Stel Kendo SMP N 1 Candiroto. Walaupun aku masuk geng, aku selalu masuk kelas unggulan dari kelas 1 sampai kelas 3 dan 5 besar di kelas. Kondisi kritis sempat terjadi ketika penyakit itu muncul dan membekaskan bercak hitam yang lebar didada. Seketika aku insaf dan meninggalkan Djarum Super, teman setia di saat nongkrong di WC, entah mengapa WC menjadi daya tarik tersendiri untuk siswa bermasalah.
SMA menjadi masa yang paling gelap, penyakitku semakin menjadi, mataku kini menjadi korban berikutnya. Pernah aku hampir buta karena suatu kecelakaan yang masih terngiang di otakku, tabrakan antara black shadow (panggilan untuk motor GL Pro 94 yang selalu menemaniku) dengan Truk bermuatan pasir di pertigaan parakan beberapa hari menjelang Ujian Akhir Nasional. Sampai saaat ini jari-jari tangan dan punggung kiriku sering tidak bisa digerakkan karena otot yang menjadi kaku karena jarang atau sering digunakan.
Hanya ada 2 nama yang masih kuingat ketika SMA dan nama yang lain hilang begitu saja seiring berjalannya waktu. Hal ini dikarenakanmereka tidak menginginkan diriku dan aku juga tidak menginginkan mereka, kami hanya berteman karena terpaksa. 2 Siswa SMA N 1 Parakan itu bernama Ayup Alam Pribadi dan Renata Widyawati. Ayup adalh musuh bebuyutanku selama 3 tahun. Bertolak belakang dari Ayup, Renata adalah orang yang selalu mendukungku, mengajarkanku Bahasa Perancis dan Orang yang mengantarkan aku ke sebuah toko buku yang menampung karya sastra dari siswa dan mahasiswa. Hal ini pulalah yang mengantarkan aku ke Universitas Negeri Yogyakarta jurusan pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia.
UNY adalah nama asing bagiku sebelumnya, tidak pernah aku mengetahui nama dan letak dari Universitas tersebut. Dari penyuluhan yang dilakukan oleh alumni SMA N 1 Parakan akan mengorek banyak informasi tentang Universitas Negeri Yogyakarta ini. Perlu diketahui alasan kuat mengapa aku sendiri masuk UNY tidak melihat ada tidaknya jurusa Bahasa Indonesi namun karena terdapat UKM Catur didalamnya. Dari umur 6 tahun permainan papan hitam dan putih ini menjadi makanan sehari-hari dikala hanya ada sego tutul uyah (nasi hangat yang ditutul atau ditaburi garam yang berbentuk kotak-kotak) yang disediakan oleh ibuku. Bapak adalah lawan yang dari dulu ingin kukalahkan.
Berbekal tekad dan restu dari orang tua terutama ibu yang mempunyai cita-cita tak tersampaikan menjadi guru Bahasa Indonesia. Ada harapan untuk mengubah duniaku yang suram di masa lalu dan mengembangkan bakat dan minatku. Setelah OSPEK langsung saja aku mendaftar UKM Catur UNY. Sampai swekarang aku masih aktif disana dan menjadi Kepala Bidang HUMINFO, melenceng dari tujuan awal mengasah kemampuan namun terjebak dalam keorganisasian.
Tak jauh beda dengan posisiku di UKM catur UNY, aku juga terjebak di dalam keorganisasian di organisasiku yang lain. Di KREATIVA aku menjadi Staf Litbang dan Jaringan dan UKMF Al-Huda aku menjadi Staf Ahli BMW.  Hanya di KSB inilah aku mengasah kemampuan dramaku melalui Theater Semar Gugat. Akibat dari banyaknya organisasi yang aku ikuti tentu berakibat fatal terhadap kuliahku yang terbengkalai apalagi aku menyadari bahwa manajemen waktuku hancur.
Begitulah Sekelumit Kisah perjalanan hidupku dari lahir hingga sekarang. Bukanlah hal yang bisa ditiru dan menjadi referensi dalam mengarungi dunia ini yang keras dan penuh persaingan. Hari ini aku masih mencoba untuk berproses dan menemukan jati diriku yang sebenarnya. Sangatlah terlambat jika ini kulakukan sekarang namun lebih baik jika tidak aku lakukan sama sekali.