Selasa, 26 Februari 2013

Daun dan Ranting



Daun direnggut dari ranting yang terus melambai memintaku kembali
Daun berusaha menangkapku dan hanya ada luka amputasi oleh angin sebagai kenangan
Saat aku terombang ambing dan akhirnya terkulai di tanah, aku masih melihatmu,
aku masih mendengar suara sendu yang tercipta ketika kamu bergesekan dengan  ranting-ranting yang lain

Dan tiba saatnya tubuhku dihancurkan oleh cacing-cacing tanah
Terurailah menjadi unsur hara dan berjumpa dengan dunia gelap tanpa cahaya
Aku  tak bisa melihatmu  lagi
Aku  tak bisa mendengarmu  lagi
Tapi  taukah  kamu  Ranting?
Bekas luka itu masih ada
Masih menunggu untuk disatukan kembali
Ketika kamu  tertiup angin
Terkulai di  tanah
Dan terurai menjadi unsur hara
Saat itulah kita tak bisa terpisahkan lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar