Sketsa bayangbayang tengah tercecer
Mengotori dunia lantas kian menua.
Lukisan lensa mata tampak penat
Dihajar waktu akan rindu
Dan langit tak lagi membiru.
Aku pungut satu per satu,
Bayang-bayang itu.
Menyusuri jalan panjang penuh debu
Hitam siang lebih gelap dari malam
Dingin tak lagi menembus panas kulitku
Dalam beku keringatku mengalir bagai mata air
Dunia bisu kelabu dan muak
Coba urutkan bayang-bayangmu
Urutkanlah masa tiada akhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar